Kalahkan Leong Jun Hao di All England 2025, Jonatan Christie: Belajar dari Pengalaman Pahit
BIRMINGHAM - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie senang bisa mengalahkan wakil Malaysia, Leong Jun Hao di babak pertama All England 2025. Jonatan mengaku bisa menang berkat belajar dari pengalaman pahit di pertemuan terakhir melawan Leong Jun Hao.
Jonatan Christie sukses menyabet kemenangan atas Leong di babak 32 besar All England 2025. Jojo sukses meraih kemenangan dalam dua gim langsung (21-11, 21-19) di Utilita Arena, Birmingham, Inggris pada Selasa (11/3/2025) kemarin.
1. Kemenangan Berarti
Kemenangan ini sangat berarti bagi jawara All England 2024 itu. Sebab, dengan lolos ke babak 16 besar, Jojo tentu membuka peluang untuk mempertahankan gelar turnamen berlevel Super 1000 itu.
Usai pertandingan, Jojo mengungkapkan kunci kemenangannya atas Leong. Dia sempat kehilangan fokus, namun berhasil bangkit dan akhirnya mengamankan kemenangan dalam dua gim langsung.
"Di gim kedua sudah unggul jauh tapi pengalaman bertemu dia di Kumamoto Masters tahun lalu cukup membekas. Saat itu saya sudah unggul 17-10 tapi tersusul dan kalah," kata Jojo dikutip dari rilis resmi PBSI, Rabu (12/3/2025).
"Jadi tadi terbayang lagi dan kepikiran kalau terjadi lagi bagaimana? Itu yang membuat sedikit kurang fokus lalu malah ingin jadi cepat-cepat mematikan. Padahal dari awal saya sudah bermain tidak terburu-buru, cukup tenang dan sabar. Puji Tuhan di poin akhir bisa kembali ketenangannya dan kesabarannya," sambungnya.
Seperti kata Jojo, kemenangan ini juga mengobati traumanya ketika kalah menyakitkan dari Leong di Kumamoto Masters 2024. Saat itu, Jojo yang sempat unggul jauh akhirnya mengakui kekalahan dalam tiga gim (21-10, 18-21, 20-22).
2. Puji sang Lawan
Lebih lanjut, Jojo juga menyanjung permainan luar biasa dari tunggal putra Malaysia itu. Menurutnya, permainan Leong unik dan sulit ditebak sehingga membuat lawan kewalahan.
"Leong adalah tipe pemain yang misalnya sedang ketat di awal atau pertengahan pertandingan bisa tiba-tiba buang poin banyak tapi giliran sedang tertinggal dan mau mengejar, fokus dia jadi benar-benar rapat, defense-nya bagus, buangan bolanya bagus, serangan bagus. Itu cukup membuat bingung," tukasnya.
(Rivan Nasri Rachman)
