Sebelum mengambil keputusan mundur, Gregoria terduduk di lapangan. Momen respek ditunjukkan An Se Young langsung. Dia bergegas menghampiri Gregoria saat terduduk di lapangan. Dia memantau Gregoria yang mendapat perawatan dari tim medis.
Usai Gregoria memutuskan mundur, An Se Young kembali menunjukkan respeknya kepada sang rival itu. Dia membantu Gregoria merapikan tasnya.
An Se Young bergegas mengambil raket Gregoria. Dia kemudian berjalan merapikan barang-barang Gregoria dan memberikannya kepada pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Djaenuddin.
Kemudian, An Se Young bersalaman dengan Herli. An Se Young lalu menghampiri Gregoria yang sudah berada di kursi roda sembari tampak memberi pesan.
(Djanti Virantika)