MISANO ADRIATICO - Enea Bastianini buka suara soal aksi gilanya menyalip Jorge Martin di lap terakhir untuk memenangkan balapan MotoGP Emilia Romagna 2024. Manuver divebomb itu memang sulit tapi harus dilakukan jika ingin memenangi balapan.
Memulai dari posisi ketiga, Bastianini konsisten berada di urutan tiga besar sepanjang balapan 27 lap di Sirkuit Misano World Marco Simoncelli, Misano Adriacit, Italia itu, Minggu 22 September 2024 malam WIB. Ia bisa meninggalkan Francesco Bagnaia sampai sang pembalap terjatuh di putaran ke-22 dari 27.
The Beast benar-benar menjadi satu-satunya rider yang bisa mengimbangi kecepatan Martin, yang memimpin jauh di depan begitu balapan dimulai. Pada akhirnya, ia bisa melangkahi pembalap asal Spanyol itu pada lap terakhir dan merebut kemenangan.
Akan tetapi, aksi gilanya saat menyalip Martin menjadi bahan perbincangan. Sebab, Bastianiani terlihat memaksakan untuk masuk dan mendahului di tikungan hingga nyaris bertabrakan dengan Martin yang terpaksa melebar agar tidak terjatuh.
Bastianini mengungkapkan mengapa dirinya mengambil keputusan untuk melakukan manuver berbahaya itu. Menurut bintang tim Ducati Lenovo itu, jika kesempatan tak diambil maka mustahil bisa mendahului Martin, yang tampil sangat kuat sepanjang balapan.
“Jorge banyak mendorong dalam balapan, dia membalap dengan sangat kencang. Pada lap terakhir saya melihat ada ruang di Tikungan 4. Saya masuk ke dalam, lalu dia menutup garis, saya kemudian harus mengerem lebih keras dari yang diharapkan. Pada akhirnya saya memenangkan perlombaan,” kata Bastianini dilansir dari Speedweek, Senin (23/9/2024).
“Itu adalah manuver menyalip yang sulit, tapi jika Anda punya peluang memenangkan balapan, maka Anda harus melakukannya. Ya, memang pada batasnya, tapi itu satu-satunya pilihan. Kalau tidak, hal itu mustahil bagiku karena dia sangat kuat,” imbuh pria berusia 26 tahun itu.
Hasil positif yang didapat Bastianini terasa semakin spesial. Sebab, itu merupakan kemenangan ke-100 bagi Ducati selama mentas di kelas utama MotoGP.
Mantan rider Gresini Racing itu pun menyambutnya dengan suka cita. Akan tetapi, ada yang lebih spesial lagi untuknya, yakni menyalip di depan tribun para penggemarnya di Sirkuit Misano.
“Ini hari Minggu yang istimewa. Saya bekerja keras kemarin untuk menjadi kompetitif hari ini. Pagi ini kepercayaan diri saya sangat baik saat pemanasan, itulah sebabnya saya percaya diri untuk balapan,” jelas Bastianini.
“Kemenangan GP ke-100 bagi Ducati sangat menyenangkan. Yang terpenting, saya senang bisa melakukan manuver menyalip di sudut fan club saya yang berwarna merah muda,” pungkasnya.
Perolehan poin Bastianini bertambah menjadi 282. Ia hanya berjarak 35 poin dengan Bagnaia di posisi dua dan Martin di puncak yang mengoleksi 341 angka.
(Wikanto Arungbudoyo)