“Saya tidak menyalahkan Ducati atau perusahaan induk mereka. Dia (Marquez) mendapat sorotan terbanyak. Dia sangat menginginkan kursi itu. Dia membuatnya jadi kenyataan,” papar Crafar, dikutip dari Crash, Minggu (30/6/2024).
“Saya membayangkan, sponsor juga sangat ingin (Marquez). Perusahaan induk, Audi, juga ingin dari sisi pemasaran. Dari semuanya itu, saya memahami mengapa mereka melakukannya,” imbuh pria asal Selandia Baru itu.
Patut diketahui, beberapa pekan sebelum Marquez direkrut Ducati, ia dan adiknya Alex Marquez dikontrak Audi. Suka tidak suka, nama besar Marc Marquez memang akan menarik pasar dan berujung pada keuntungan secara finansial.
Perusahaan seperti Ducati memang menggantungkan hidupnya pada penjualan sepeda motor. Wajar bila kemudian mereka memilih Marquez ketimbang Martin.
(Wikanto Arungbudoyo)