ASSEN - Jorge Martin mengungkapkan kronologi kepindahannya ke Aprilia Racing di MotoGP 2025. Semuanya terjadi dalam akhir pekan MotoGP Italia 2024, 2 Juni silam, hingga memengaruhi performanya di atas lintasan balap.
Pada Senin, 3 Juni 2024, sehari setelah balapan utama GP Italia 2024 digelar, Martin membuat heboh jagat MotoGP. Setelah bertahun-tahun mengejar kursi tim pabrikan Borgo Panigale, ia tiba-tiba diumumkan bergabung dengan tim pabrikan Aprilia mulai musim 2025.

Padahal, Martinator dipercaya banyak orang masih dalam posisi favorit untuk mendapatkan kursi di tim pabrikan Ducati Lenovo karena tampil kuat di MotoGP 2024 dengan duduk di puncak klasemen dengan keunggulan 18 poin dari sang juara bertahan, Francesco Bagnaia, setelah tujuh seri berjalan. Namun, kenyataannya ternyata berbeda.
Setelah itu, barulah Ducati mengumumkan kedatangan Marc Marquez ke tim Ducati Lenovo tahun depan sebagai duet Bagnaia. Padahal, rider Gresini Racing itu baru menjalani musim pertamanya dengan motor Desmosedici setelah 11 musim bersama Repsol Honda.
Menjelang balapan di Belanda pada akhir pekan ini, Martin mengungkapkan keputusan mengenai masa depannya akan ditentukan selama akhir pekan di MotoGP Italia 2024. Hal tersebut memengaruhi performanya di atas lintasan.
“Mugello itu sulit, secara mental dan emosional. Pada hari Minggu saya kuat dan mampu berkonsentrasi pada balapan. Saya sekarang fokus dan memiliki pikiran yang jernih,” kata Martin dilansir dari Speedweek, Sabtu (29/6/2024).
Setelah melakoni balapan utama di Mugello, runner-up MotoGP 2023 itu akhirnya sadar dirinya bukan menjadi pilihan Ducati untuk mengisi tim pabrikan mereka. Martin menerima keputusan itu dengan lapang dada Marquezlah yang bakal promosi ke tim pabrikan asal Italia itu tahun depan.
“Saya datang ke Mugello dengan membawa ide dan informasi baru. Setelah balapan pada hari Minggu saya tahu saya harus membuat keputusan,” ucap rider berusia 26 tahun itu.

“Terkadang hidup tidak berjalan sesuai keinginan Anda. Setelah empat tahun saya tahu saya bukanlah pilihan terbaik untuk Ducati lagi, tapi Marc,” tukas Martin.
“Saya melakukan semua yang saya bisa. Pada Minggu malam saya berbicara dengan Ducati dan menginginkan keputusan. Tapi kemudian ada orang lain yang datang. Saya akan tetap profesional sebagai pembalap Ducati dan mengakhiri tahun dengan cara terbaik,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)