Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Herry IP Nilai Rinov/Pitha Seharusnya Masih Pelapis, Praveen/Melati yang Jadi Tumpuan Ganda Campuran

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Sabtu, 10 Februari 2024 |02:28 WIB
Herry IP Nilai Rinov/Pitha Seharusnya Masih Pelapis, Praveen/Melati yang Jadi Tumpuan Ganda Campuran
Herry IP menilai Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari terlalu cepat dinaikkan (Foto: MPI/Andhika Khoirul Huda)
A
A
A

Perginya Juara All England 2020 itu dari Pelatnas PBSI, membuat Rinov/Pitha menjadi ganda campuran nomor satu di Pelatnas Cipayung. Mereka otomatis menjadi ujung tombak Indonesia di berbagai level turnamen international. Namun, sejauh ini psasangan itu belum mampu unjuk gigi dan bahkan rankingnya terus menurun hingga ke peringkat 18 dunia.

Herry menyalahkan lambatnya regenerasi di sektor ganda campuran sebagai alasan mengapa Rinov/Pitha terbebani. Hal itu tak terjadi saat dirinya melatih sektor ganda putra di mana regenerasi pemain selalu disiapkan dengan baik.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

“Umpamanya di ganda putra. Dulu ada (Mohammad) Ahsan/Hendra (Setiawan), saya nyiapin yang lain lalu Minions (Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo) muncul, lalu saya siapin lagi Fajar (Alfian)/(Muhammad) Rian (Ardianto) jadi pelapisnya. Ketika Minions sudah geser, gantian (Fajar/Rian), regenerasinya harus kayak gitu,” ucap Herry.

“Nah kalau di ganda campuran itu menurut saya, pandangan saya pribadi, belum waktunya Rinov/Pitha di atas. Level mereka di atas itu kan masih angkatannya Jordan yang di atas-atas. Dia kan masih levelnya di bawah, tapi di-push karena enggak ada lagi, naik ke atas, pasti digebukin. Itu yang bisa dia jadi beban pikiran. Jadi belum bisa terima hasilnya seperti itu (buruk),” tambah pelatih kelahiran Pangkal Pinang itu.

Kendati demikian, Herry yakin Rinov/Pitha bakal punya momentum yang tepat untuk bersinar. Hal itu sudah terlihat di ganda putra seperti Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

“Nanti mungkin setelah Olimpiade Paris ini mungkin waktunya mereka (bersinar). Sama saja kayak Leo/Daniel, Bagas/Fikri dan Pram/Yere dulu kan. Sekarang masih menang-kalah, digebukin, tapi nanti setelah ini waktunya mereka yang naik,” pungkasnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement