Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Max Verstappen dan Para Pembalap F1 Heran dengan Potensi Denda hingga Rp16 Miliar

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |14:06 WIB
Max Verstappen dan Para Pembalap F1 Heran dengan Potensi Denda hingga Rp16 Miliar
Max Verstappen keluhkan pembaruan aturan yang menaikkan jumlah denda pembalap F1 (Foto: REUTERS)
A
A
A

MAX Verstappen dan para pembalap F1 heran dengan potensi denda hingga 1 juta euro alias Rp16 miliar. Bahkan untuk para pembalap tersebut, nilai tersebut terlalu besar.

Dewan Motorsport Dunia (WSMC) telah mengonfirmasi adanya kenaikan denda maksimal hingga 300 persen. Mereka memperbarui Kode Olahraga Internasional (ISC) yang tidak pernah diubah selama bertahun-tahun sehingga dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi masa kini.

Max Verstappen

“ISC sebelumnya telah menetapkan bahwa jumlah denda maksimum yang dapat dikenakan oleh steward adalah 250,000 euro. Jumlah ini belum ditinjau atau diubah setidaknya selama 12 tahun terakhir dan tidak mencerminkan kebutuhan motor sport saat ini,” bunyi keterangan WSMC.

“Oleh karena itu, WSMC menyetujui pembaruan batas maksimum kejuaraan tertentu sebagai berikut: Kejuaraan Dunia Formula 1 FIA – 1.000.000 euro; semua kejuaraan dunia FIA lainnya – 750.000 euro; semua kejuaraan, piala, trophies, challanges, atau seri FIA lainnya – 500.000 euro,” lanjutnya.

Itu adalah nilai yang besar, bahkan untuk para pembalap F1 yang mendapat penghasilan fantastis. Nilai yang terbesar tentunya adalah untuk pelanggaran terberat kepada para pembalap atau tim peserta.

Para pembalap F1 pun kaget setelah mengetahui kenaikan jumlah denda tersebut. Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, menilai denda itu terlalu besar karena beberapa pembalap bahkan tak memiliki penghasilan sebesar itu.

“Itu adalah jumlah uang yang sangat besar. Saya tidak tahu pelanggaran apa yang pantas mendapatkan penalti 1 juta euro, tapi ini lebih dari… Maksud saya, beberapa pembalap mendapat penghasilan kurang dari itu,” kata Leclerc dilansir dari Speedcafe, Jumat (20/10/2023).

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, pun melontarkan pernyataan yang senada. Dia membandingkannya dengan denda 50 ribu Euro (Rp838 juta) yang dijatuhkan padanya setelah menyenggol mobil pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, di GP Brasil 2021 lalu.

“Yah, jika menyentuh sayap belakang adalah 50 ribu euro, maka saya ingin tahu pelanggaran apa untuk 1 juta euro itu. Mungkin kita juga bisa jadi sponsor minuman anggurnya,” ujar Verstappen.

Pembalap Haas, Kevin Magnussen, juga tak kalah terkejut. Di musim ini, dia diperkirakan memiliki pendapatan sebesar 5 juta euro (Rp83,8 miliar). Jadi, jika didenda 1 juta euro, maka dia akan kehilangan 20 persen penghasilan tahunannya.

“Saya tidak tahu apa artinya denda itu naik menjadi 1 juta euro, tapi itu terdengar konyol. Maksudku, Charles (Leclerc) bisa saja memberikan arlojinya untuk itu, tapi aku akan menghilang, tidak pernah ditemukan lagi,” ucap Magnussen.

Kevin Magnussen

Salah satu motivasi FIA untuk melakukan peningkatan ini adalah kesenjangan yang ada antara nilai denda dan kekuatan pendapatan beberapa nama besar olahraga tersebut. Contohnya adalah, Hamilton yang didenda sebesar 50 ribu euro (Rp838 juta), setengahnya ditangguhkan, karena melewati batas trek di GP Qatar 2023 lalu, jumlah yang relatif sangat kecil bagi seorang pembalap yang menurut perkiraan Forbes akan menghasilkan USD65 juta (Rp 1,03 triliun) tahun ini.

Ada juga kekhawatiran bahwa denda tersebut tidak memberikan pesan yang tepat sehubungan dengan seberapa serius FIA mempertimbangkan masalah keselamatan para pembalap. Meski menerima kesalahannya atas insiden di Qatar, Hamilton menyebut hanya akan membayar denda sebesar 1 juta euro itu jika uangnya digunakan untuk kemajuan F1.

“Jika menyangkut hal-hal seperti ini, kita benar-benar perlu memikirkan pesan yang ingin disampaikan kepada mereka yang menontonnya. Jika mereka (pembalap) akan didenda 1 juta Euro, pastikan 100 persen denda tersebut ada gunanya,” jelas Hamilton.

“Ada banyak uang di industri ini dan masih banyak lagi yang perlu kita lakukan dalam hal menciptakan aksesibilitas yang lebih baik, keberagaman yang lebih baik, lebih banyak peluang bagi orang-orang yang biasanya tidak memiliki kesempatan untuk terjun ke dunia olahraga seperti ini. Begitu banyak penyebab di seluruh dunia. Itulah satu-satunya cara mereka mendapatkan uang sebesar itu dari saya,” tambahnya.

(Reinaldy Darius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement