MADRID - Carlos Checa mendukung keputusan Marc Marquez hengkang dari Repsol Honda di akhir MotoGP 2023. Menurutnya, obat terbaik untuk memulihkan karier The Baby Alien yang sedang redup adalah motor Ducati Desmosedici GP.
Honda mengumumkan akan mengakhiri kerjasama dengan Marquez pada akhir musim MotoGP 2023. Itu artinya, mereka akan bercerai setelah 11 tahun bersama-sama berjuang di kelas utama.
Berbagai kesuksesan telah diraih oleh Marquez dan tim pabrikan asal Jepang itu. Yang paling mudah diingat tentu enam gelar juara dunia MotoGP. Selain itu, mereka bersama-sama mengoleksi 59 kemenangan, 101 podium, 64 pole position, dan lima triple crown (juara dunia pembalap, tim, dan konstruktor).
Namun, selama empat musim terakhir, karier Marquez meredup perlahan-lahan. Setelah cedera parah menimpa bintang asal Spanyol itu pada MotoGP 2020, Honda nampak kesulitan untuk mengembangkan motor yang bisa kompetitif lagi di papan atas.
Oleh karena itu, Checa menilai keputusan Marquez untuk memutus kontraknya satu tahun lebih awal dengan Honda sudah tepat. Menurutnya, pembalap berusia 30 tahun itu sadar tak mampu lagi untuk terus menderita bersama tim berlogo sayap itu.
“Dia memiliki sedikit pilihan dan saya pikir itu adalah pilihan yang tepat di levelnya. Apakah lebih berisiko melakukan ini atau tetap bersama Honda? Pastinya tetap bersama Honda," ujar Checa, dilansir dari Corsedimoto, Sabtu (7/10/2023).
"Dia mencapai titik di mana dia menyadari tidak bisa terus seperti ini dan mengevaluasi pilihannya,” imbuh pria asal Spanyol itu.
Meski belum diumumkan secara resmi, Marquez dikabarkan selangkah lagi bakal merapat ke Gresini Racing. Checa sendiri menyayangkan jika juniornya bergabung dengan tim independen Ducati. Akan tetapi, motor Ducati Desmosedici GP bisa jadi obat terbaik untuk saat ini.
“Hal yang mengejutkan saya adalah pembalap terbaik harus mencari nafkah dengan tim ketiga atau keempat Ducati, lalu kita lihat apa yang dia miliki. Tapi, sekarang obat terbaik baginya adalah Ducati,” ucap Checa.
“Saya pikir dia berada pada level terbaiknya dan dia akan mampu membuktikannya, dengan Honda saat ini sulit untuk melakukannya. Di Jepang dia finis ketiga, itu menunjukkan dia mempunyai keinginan dan kemampuan untuk sukses,” pungkas juara World Superbike 2011 itu.
(Wikanto Arungbudoyo)