Peraturan Catur Percasi, Ketentuan Bermain hingga Aturan Papan Catur
PERATURAN catur Percasi akan dibahas dalam artikel ini. Aturan yang akan dibahas meliputi permainan hingga aturan papan catur yang digunakan.
Catur sendiri merupakan olahraga yang banyak digandrungi masyarakat. Olahraga ini dimainkan dua pemain yang mengatur strategi untuk memainkan bidak di papan catur.
Olahraga catur di Indonesia memiliki induk organisasi yang bernama Percasi. Percasi merupakan singkatan dari Persatuan Catur Seluruh Indonesia.
Percasi didirikan pada 17 Agustus 1950. Induk organisasi ini berwenang terhadap pengelolaan, pembinaan, hingga pengembangan olahraga catur di Indonesia. Tak ayal, mereka pun memiliki peraturan terkait permainan catur.
Untuk ketentuan bermain, dilansir dari laman KONI Kota Bandung, Senin (18/9/2023), ada sejumlah aturan mendasar yang harus diketahui untuk bermain catur. Pertama, permainan catur harus dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak atau petak berwarna hitam dan putih secara berseling.
Kemudian, permainan catur dimulai dengan 16 buah bidak pada masing-masing pihak. Bidak itu pun disusun berbaris secara khusus pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu buah bidak hanya bisa menempati satu petak.
Lalu, ada 8 pion yang terletak pada bagian terdepan masing-masing barisan, diikuti di belakangnya dua benteng, dua kuda, dua gajah, satu menteri atau ratu atau ster, serta satu raja.
Tujuan permainan catur sendiri adalah mencapai posisi skak mat. Hal ini bisa terjadi jika raja terancam dan tidak bisa menyelamatkan diri ke petak lain.
