KAPTEN Prawira Harum Bandung, Muhammad Reza Fahdani Guntara, dinobatkan sebagai pemain terbaik alias MVP Final IBL 2023 setelah membawa timnya keluar sebagai juara. Meski begitu, Reza tak mau ambil pusing dengan penghargaan pribadi tersebut.
Ia menganggap penghargaan tersebut hanyalah bonus karena yang terpenting baginya adalah tim asal Kota Kembang itu keluar sebagai juara.
Prawira Bandung sukses keluar sebagai juara IBL 2023 setelah mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan skor 2-0. Setelah menang 74-65 di Game 1 di Jakarta pada Kamis lalu, mereka mempermalukan sang juara bertahan di GOR C-Tra Arena, Bandung, dalam laga Game 2 yang digelar pada Sabtu (22/7/2023) malam WIB dengan skor 63-58.
Pada Game 1 lalu, Reza menjadi aktor utama kemenangan tim asuhan David Singleton itu dengan menyumbang 26 poin, tujuh rebound, satu assist dan satu blok. Kemudian, pada Game 2 malam tadi, pemain berusia 27 tahun itu menorehkan lima angka dan sembilan rebound serta satu steal untuk timnya.
Oleh karena itu, Reza diganjar gelar MVP Final IBL 2023. Namun, dia menganggapnya sebagai bonus saja karena yang utama baginya adalah Prawira Bandung bisa menyabet gelar perdana mereka di kompetisi bola basket paling bergengsi di Indonesia itu.
“Fokus saya hanya bagaimana Prawira menjadi juara. Penghargaan MVP ini hanya seperti bonus buat saya,” kata Reza dilansir dari laman resmi IBL, Minggu (23/7/2023).
Bagi Reza title IBL 2023 ini menjadi pembalasan dari kegagalannya tahun lalu. Seperti diketahui, pada IBL 2022, Prawira Bandung tumbang 0-2 dari Satria Muda Jakarta di semifinal.
“Tahun lalu saya kena mental, di sini juga. Ini bonus, seperti pada gim pertama pemain-pemain asing kami pasti dipepet, Coach Dave bilang saya pasti dapat ruang kosong dan bisa memanfaatkan,” jelas pemain berpostur 193 cm itu.
Lebih lanjut, Reza menilai performa apik yang ditampilkannya musim ini tak lepas dari kontribusi tangan dingin sang pelatih, David Singleton. Menurutnya, pelatihnya itu selalu mendorong para pemainnya untuk mengeluarkan potensi terbaik yang mereka punya lewat latihan yang keras.
“Dia tahu potensi pemainnya dan selalu ingin mereka meningkatkan diri. Mau tidak mau memang kita harus konsisten, memang capek tetapi harus dilakukan dengan konsisten,” pungkasnya.
Keberhasilan Prawira Bandung menjadi juara musim ini pun menandakan kembalinya trofi IBL ke Bandung setelah 25 tahun. Kali terakhir gelar juara tersebut disabet tim asal Kota Kembang adalah pada edisi 1998 silam, saat Panasia Indosyntec keluar sebagai yang terbaik.
(Nanda Aria)