Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Legenda Top Bulu Tangkis Liem Swie King dipanggil King?

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Selasa, 11 Juli 2023 |17:43 WIB
Kenapa Legenda Top Bulu Tangkis Liem Swie King dipanggil King?
Liem Swie King/Foto: Istimewa
A
A
A

KENAPA legenda top bulutangkis, Liem Swie King, dipanggil King? Simak jawabannya di sini. Liem Swie King merupakan legenda bulu tangkis Indonesia yang disegani dunia.

Ya, jauh sebelum Indonesia memiliki atlet-atlet berbakat seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie, Hendra Setiawan dan sebagainya, sebelumnya Indonesia telah memiliki sosok pebulutangkis legendaris. Ia bernama Liem Swie King atau yang akrab disapa King.

 liem swie king

Liem Swie King merupakan putra dari pasangan Ng Thian Poo dan Oei See Moi yang berasal dari Fujian China. Namun, lantaran krisis ekonomi di China pada zaman dahulu, ayah King kemudian merantau ke Semarang hingga akhirnya menetap di Kudus, Jawa Tengah.

King, lahir pada 28 Februari 1956 sebagai anak kedelapan dari sembilan bersaudara. King mulai bermain bulutangkis di usia delapan tahun.

 BACA JUGA:

Kala itu, dirinya bermain dengan menggunakan raket papan kayu yang dibuatnya dari papan bekas peti alat-alat sepeda. Papan-papan itu kemudian dipotong sedemikian rupa membentuk seperti raket dengan panjang 60 cm.

Memasuki usia 15 tahun, King sempat bertanding di kejuaraan bulutangkis se-Kabupaten Kudus. Meski berujung pada kekalahan, namun ajang ini membuka jalannya menuju ke klub Djarum Kudus.

Kegigihan King mulai terasa setelah dirinya meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di usianya yang baru 17 tahun. Berkat hal inilah, King sukses untuk menembus pelatnas.

Sejak saat itu, King secara perlahan menapaki kesuksesan. Pada tahun 1976 dan 1977, King berhasil menjadi runner up ajang bulutangkis paling prestisius, yakni All England.

Hingga pada tahun 1978, dirinya berhasil menjuarai ajang tersebut. Bahkan, dirinya berhasil mencetak hattrick All England dan mencatatkan rekor tidak terkalahkan selama 33 bulan.

Tidak hanya All England, Liem Swie King juga banyak mempersembahkan gelar juara pada berbagai ajang lain. Di antaranya, King pernah memenangkan Piala Thomas sebanyak tiga kali, yakni di tahun 1976, 1979, dan 1984. Kemudian King juga memiliki torehan lain di berbagai turnamen Grand Prix dan Asean Games.

 liem swie king

Selain di sektor tunggal putra, King juga pernah memenangkan turnamen di sektor ganda bersama Christian Hadinata. Bersamanya, King berhasil menjadi juara pada ajang Piala Dunia sebanyak tiga kali.

Kesuksesan King di dunia bulu tangkis ini tidak terlepas dari pukulan khas andalannya. Pukulan khasnya itu adalah jump smash, yakni teknik memukul shuttlecock dengan keras sambil melompat.

Skill pukulan ini dapat mengarahkan shuttlecock dengan tajam ke area pertahanan lawan. Dengan begitu, lawan akan sangat sulit untuk mengantisipasinya.

Meski saat ini jump smash menjadi skill yang dimiliki oleh banyak pebulutangkis dunia, namun skill ini sangat langka pada zaman dahulu. Bahkan, Liem Swie King adalah orang pertama yang mempopulerkannya.

Berkat hal inilah Liem Swie King kemudian dipanggil dengan sebutan King of Smash.

(Nanda Aria)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement