Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Rahmat Hidayat, Pandemi Covid-19 Bikin Dirinya Gagal Penuhi Ambisi Tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior

Bagas Abdiel , Jurnalis-Jum'at, 30 Juni 2023 |15:19 WIB
Kisah Rahmat Hidayat, Pandemi Covid-19 Bikin Dirinya Gagal Penuhi Ambisi Tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior
M Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat kala berlaga. (Foto: Humas PP PBSI)
A
A
A

JAKARTA Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat, berbagi cerita soal perjalanan kariernya. Dia pun punya cerita pahit dalam perjalanannya sebagai pebulu tangkis, salah satunya tak bisa memenuhi ambisi tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior gara-gara pandemi Covid-19.

Rahmat bercerita momen terberatnya menjadi pebulu tangkis sejauh ini ketika dirinya berada di level junior. Ia gagal memenuhi ambisi untuk tampil di Kejuaraan Dunia Junior (WJC) sebanyak dua kali imbas adanya pandemi Covid-19.

Rahmat Hidayat

Tercatat, Rahmat yang merupakan kelahiran 17 Juni 2003 ini sebenarnya berpeluang tampil di WJC pada 2020 dan 2021. Dua turnamen tersebut sejatinya akan berlangsung di Selandia Baru dan China, namun harus dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Tak ayal, kejadiran itu jadi menjadi momen terberat bagi Rahmat. Dia selalu mengenang masa-masa sulit itu sampai saat ini usianya menginjak 20 tahun.

Pasalnya, di umur yang masih muda, Rahmat bersama pasangannya bermain di sektor ganda putra, yakni Muhammad Rayhan Nur Fadillah, gagal mengembangkan potensi. Mereka tak bisa unjuk gigi di level dunia.

"Sebenarnya, saya bisa ikut dua kali WJC. Itu target saya banget bisa ikut dua kali WJC, tapi ternyata ada pandemi dan yang di atas berkehendak lain," kata Rahmat kepada MNC Portal Indonesia.

"Waktu pandemi menjadi momen terberat saya. Itu berat banget enggak ada pertandingan, enggak tahu mau ngapain juga di sini (Pelatnas). Sebenarnya itu harusnya menjadi momen saya buat nunjukkin kualitas kita (dengan Rayhan), malah terpendam kan selama dua tahun," lanjut Rahmat.

Namun, kondisi itu enggan diratapi Rahmat terlalu lama. Pemain kelahiran Batam itu pun terus mencoba berpikir positif dan tetap bersyukur.

Rahmat/Rayhan merasa beruntung bisa menjadi pemain pelatnas PBSI pada masa pandemi yang membuatnya bisa belajar banyak hal dari para senior. Tercatat, Rahmat masuk pelatnas bersama Rayhan pada 2020 usai menjadi kampiun di Kejuaraan Nasional 2019.

"Saya bersyukur saja ya, karena waktu pandemi bisa masuk Pelatnas. Mungkin kalau saya enggak masuk Pelatnas, bisa kayak teman-teman saya di luar enggak tahu mau ngapain, enggak ada pertandingan juga, paling berhenti dari bulu tangkis, lama-kelamaan," tutur pemain binaan PB Djarum tersebut.

Rahmat Hidayat

"Jadi, saya bersyukur bisa masuk ke Pelatnas waktu pandemi itu walaupun belum ada sponsor, tapi masih bisa ikut pertandingan sekali dua kali. Masih bisa latihan di sini sama yang senior-senior. Itu yang saya syukuri," jelas Rahmat.

Setelah pandemi, Rahmat untungnya mampu menemukan momen terbaik untuk bangkit. Selain bersama Rayhan, ia juga sempat unjuk gigi bersama sang senior, Pramudya Kusumawardana, dengan menjuarai Indonesia International Challenge 2022 dan Indonesia Masters 2022 Super 100.

Kini, namanya semakin melejit usai dipercaya menjadi partner mantan pemain peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo. Menariknya, ia dipilih secara langsung oleh Kevin untuk menjadi pendamping barunya.

(Reinaldy Darius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement