OBERLUNGWITZ – Marc Marquez mengalami nasib sial di MotoGP Jerman 2023. Dia terjatuh sampai 5 kali hingga akhirnya memutuskan mundur dari balapan MotoGP Jerman 2023.
Mendapati kondisi itu, pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pun angkat bicara. Tak seperti kebanyak pihak yang mengkritik Marquez, Quartararo justru memberi pembelaan.
Quartararo tetap memandang Marquez sebagai salah satu pembalap terkuat di MotoGP. Dia sendiri begitu terkesan dengan mentalitas Marquez yang luar biasa.
"Sulit bagi Marquez saat ini. Dia mengalami cedera pada 2020, tapi sejak itu dia masih bisa berhasil naik podium dan menang. Bagi saya dia yang terbaik, dia selalu memberikan 100 persen,” kata Quartararo, dilansir dari Speedweek, Senin (19/6/2023).
“Siapa yang crash 5 kali untuk menjadi lebih baik dan menjadi yang teratas? Secara mental, dia adalah salah satu yang terkuat, tetapi ada saatnya Anda melukai diri sendiri,” tambahnya.
“Dia cedera pada Minggu pagi karena dia mendorong secara maksimal. Kedengarannya aneh sekarang, tapi saya mengucapkan selamat kepadanya atas apa yang dia lakukan,” tuturnya.
Ya, Marquez berjuang keras selama tampil di MotoGP Jerman 2023. Dia memaksakan motornya yang tak kompetitif itu untuk melaju secepat mungkin.
Alhasil, dalam sesi pemanasan MotoGP Jerman 2023, Marquez mengalami kecelakaan kelimanya dalam 40 jam terakhir. Sebelumnya, dia terjatuh tiga kali dalam 28 menit sesi kualifikasi yang membuatnya start dari posisi ketujuh.
Pada akhirnya, juara MotoGP enam kali itu pun memilih mundur dari balapan utama di Sachsenring. Marquez mengalami patah tulang di ibu jari tangan kirinya dan juga sejumlah memar di pergelangan kaki kanannya.
Momen itu pun membuat banyak orang melontarkan kritik pada Marquez karena mengorbankan diri terlalu memaksakan dirinya. Padahal, Marquez diketahui baru saja mulai membaik dari cedera parah.
Kondisi Quartararo sendiri kini tak jauh beda dari Marquez karena juga sedang terpuruk. Dia yang jadi menjadi pemenang di Sirkuit Sachsenring pada tahun lalu, masih belum bisa bersaing di musim ini karena motor Yamaha yang kurang kompetitif.
Quartararo sendiri hanya mengamankan tempat ke-12 di garis start, finis ke-13 saat sprint race, dan kembali menyelesaikan balapan utama di urutan 13. Hasil yang sangat biasa-biasa saja itu didapat tentu karena Quartararo tak mau memaksakan diri untuk memacu kuda besinya untuk kompetitif.
(Djanti Virantika)