"Bisa dibilang rezeki sih karena kan deuce-deuce-an poinnya. Gim kedua dan gim ketiga mepet-mepet semua, ramai juga. Ya mungkin itu rezeki saya sih," imbuhnya.
Menariknya, setelah kemenangan atas Li Shifeng, jalan Ginting dalam menjadi juara justru menjadi mulus. Dia menang mudah atas Kanta Tsuneyama di semifinal dengan skor akhir 21-13 dan 21-16 dan kemudian atas Loh Kean Yew di final dengan skor 21-12 dan 21-8.
"Jadi mungkin setelah lawan Li Shifeng ya buat berikutnya ngerasain lebih tenang sih, maksudnya di match berikutnya enggak grasak-grusuk," kata pemain jebolan SGS PLN Bandung itu.
"Kalau pas lawan Li Shifeng itu masih grasak-grusuk itu gim pertama, kedua, dan ketiga. Kayak buru-burunya masih keluar, pengen cepat mati. Cuma waktu di babak berikutnya, di semifinal sama final lebih enjoy, malah lebih tenang juga," tutup Ginting.
(Reinaldy Darius)