KISAH Anthony Ginting yang mengaku sempat tegang saat hadapi Li Shifeng di Badminton Asia Championship 2023 akan dibahas di sini. Laga tersebut berjalan mendebarkan sebelum akhirnya sang pebulu tangkis Indonesia berhasil menang.
Ginting sukses merebut gelar juara Asia pada akhir April 2023 lalu dalam turnamen yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab. Ini merupakan titel pertamanya pada tahun ini dan memiliki poin setara dengan Super 1000.
Dalam perjalanan menjadi juara, Ginting menghadapi jalan yang terjal. Pada babak perempatfinal, dia dipertemukan dengan Li Shifeng, yang notabenenya adalah juara All England 2023.
Pertandingan berjalan panas, bahkan nyaris berakhir dengan kekalahan karena Ginting takluk 10-21 pada gim pertama. Namun, dia berhasil bangkit di gim kedua meski harus melalui deuce untuk mengklaim kemenangan 23-21.
Gim ketiga berjalan dengan semakin mendebarkan untuk pebulu tangkis asal Cimahi tersebut. Namun, pada akhirnya, dia sukses mengklaim kemenangan dengan skor 26-24.
Ginting pun berbagi cerita tentang kondisi tersebut. Pemain berusia 26 tahun itu tak menyangkal merasakan ketegangan dan benar-benar bersyukur karena bisa memenangkan pertandingan sengit tersebut.
"Ya pasti dari segi mental di lapangan sama pikiran ada tegang. Pasti tegang sih, saya sama dia pasti tegang, apalagi kan poin-poin kritis juga," ucap Ginting kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia.
"Bingung juga sih haha. Jadi pas masuk lapangan nothing to lose, enggak mikir yang macem-macem. Ya mungkin rezeki juga karena kan itu poin-poin kritis, beberapa kali bola-bola tanggung tapi dia mati," lanjutnya.
"Bisa dibilang rezeki sih karena kan deuce-deuce-an poinnya. Gim kedua dan gim ketiga mepet-mepet semua, ramai juga. Ya mungkin itu rezeki saya sih," imbuhnya.
Menariknya, setelah kemenangan atas Li Shifeng, jalan Ginting dalam menjadi juara justru menjadi mulus. Dia menang mudah atas Kanta Tsuneyama di semifinal dengan skor akhir 21-13 dan 21-16 dan kemudian atas Loh Kean Yew di final dengan skor 21-12 dan 21-8.
"Jadi mungkin setelah lawan Li Shifeng ya buat berikutnya ngerasain lebih tenang sih, maksudnya di match berikutnya enggak grasak-grusuk," kata pemain jebolan SGS PLN Bandung itu.
"Kalau pas lawan Li Shifeng itu masih grasak-grusuk itu gim pertama, kedua, dan ketiga. Kayak buru-burunya masih keluar, pengen cepat mati. Cuma waktu di babak berikutnya, di semifinal sama final lebih enjoy, malah lebih tenang juga," tutup Ginting.
(Reinaldy Darius)