Okto mengutarakan sikap tegasnya untuk tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik.

"Belum lama ini, Indonesia merasakan disanksi WADA. Posisi kita dikucilkan di olahraga internasional karena tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan Indonesia Raya serta tak bisa menjadi tuan rumah kegiatan internasional. Jangan sampai ini terjadi lagi karena kita salah sikap dalam melihat olahraga dari kacamata politik. Olahraga tidak boleh dicampuradukan dengan politik,” kata Okto.
Nirmala Dewi selaku Sekjen Perbasi (Persatuan Bola Basket Indonesia) menegaskan bahwa pihaknya, selaku Federasi Nasional yang terafiliasi kepada Federasi Basket Internasional (FIBA), juga sangat menjunjung tinggi Piagam Olimpiade.
“Seperti yang Ketua NOC Indonesia sampaikan, kami keluarga besar olahraga Indonesia sangat berpedoman terhadap Olympic Charter,” ujar Nirmala.
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi) Krisna Bayu mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang berbesar hati memisahkan politik dan olahraga.
“Indonesia wajib mengamalkan ajaran IOC. Olahraga tidak boleh ada intervensi politik dan kami keluarga besar olahraga Indonesia mendukung,” ujar Krisna Bayu.
Kemudian, Sekjen PP IJBA, Rinaldi Duyo, mengharapkan deklarasi NOC Indonesia untuk memegang teguh Piagam Olimpiade bisa disampaikan kepada pemangku kepentingan olahraga internasional.
“Harus disampaikan bahwa Indonesia memegang teguh Olympic Charter. Ini suara kami, suara keluarga besar olahraga Indonesia yang tidak ingin politik dicampuradukan dengan olahraga,” kata Rinaldi.
(Reinaldy Darius)