PORTIMAO – Pembalap Tim Aprilia Racing, Aleix Espargaro masih menemukan permasalahan lama terkait kerikil yang menganggu lajunya rider di lintasan. Padahal masalah kerikil itu sudah lama menjadi kritikan pembalap untuk panitia dan sirkuit MotoGP, namun nyatanya semua pendapat para rider seperti tak dianggap.
Hal itu jelas membuat Espargaro geram. Ia emosi karena pendapat kritikan pendapat seperti tidak dipedulikan, terutama oleh Dorna Sports selaku promotor MotoGP.
“Saya tidak ingin membicarakannya lagi, kami telah membicarakannya selama empat tahun dan tidak ada yang mendengarkan kami. Kami telah mengatakannya berkali-kali,” kata Espargaro dilansir dari Crash, Jumat (17/3/2023).
"Kemarin Maverick dan Diggia bermasalah dengan kerikil. Kami telah mengatakan ini berkali-kali. Di Jerez, kami juga mengatakannya 1000 kali sebelum mereka mengubah apapun,” tambahnya.
“Apa yang dilakukan para pebalap MotoGP ketika mereka tidak didengarkan oleh mereka yang bertanggung jawab? Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” tuturnya.
Ya, isu masalah krikil alias gravel yang terletak di sisi trek kembali mencuat kepermukaan setelah tes pramusim terakhir MotoGP 2023 berlangsung di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, pada akhir pekan lalu. Hal itu terjadi lantaran adanya insiden yang menimpa pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio.
Diggia -sapaan Di Giannantonio- tak bisa mengikuti tes hari kedua di Portimao karena mengalami kecelakaan yang membuat dirinya menderita gegar otak. Padahal, kecelakaan yang menimpanya sebenarnya tak berbahaya sama sekali.
Follow Berita Okezone di Google News
Akan tetapi, motor Desmosedici-nya terlempar dengan keras setelah berjalan di atas gravel. Sebab, ukuran batu krikil yang ada di sana terlalu besar dan bahkan itu membuat motornya rusak lebih parah.
Permasalahan ukuran krikil yang terlalu besar yang dapat membahayakan keselamatan para pembalap ini sebenarnya sudah menjadi perdebatan sejak empat tahun lalu, tetapi tak ada perubahan signifikan yang dibuat oleh para petinggi MotoGP yang bertanggung jawab. Karena itu, Espargaro geram dan menegaskan tak mau membicarakannya lagi.
"Kami dapat mengungkapkan perasaan kami, tidak lebih. Akan salah jika kami tidak mengatakan apa-apa. Namun, kami telah mengatakannya berkali-kali di Komisi Keamanan dan juga kepada media. Tetapi tidak ada reaksi terhadap beberapa hal,” sambung Espargaro.
Salah satu mantan pembalap yang kini menjadi pundit MotoGP, Ketih Huewen, pun mengungkapkan bahwa krikil yang ada di Portimao jauh dari ukuran standar. Menurutnya, mereka wajib membenahinya sebelum balapan pertama MotoGP 2023 berlangsung di sana pada 26 Maret mendatang.

"Batu-batu itu berukuran setengah batu bata, padahal seharusnya berukuran 8-20mm. Ada sisi kerikil bergradasi yang seharusnya berada di area limpasan. Tapi Portimao malah memiliki batu bata pekarangan untuk bahan bangunan di area gravel!” jelas Huewen.
"Batu-batu itu sangat sakit dan bisa lebih buruk lagi jika ada yang terlempar ke arah Anda. Tampaknya mereka mengubahnya, tapi itu pekerjaan besar. Ribuan meter persegi. Mereka harus melakukannya sebelum kita menjalani balapan pertama musim depan,” tutupnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.