JAKARTA – Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, angkat bicara soal penurunan performa mereka yang terjadi pada tahun lalu, usai juara All England 2022. Mereka pun mengatakan berusaha memetik pelajaran dari kondisi tersebut.
Bakri -sebutan Bagas/Fikri- mengawali 2022 dengan sebuah kejutan. Mereka sukses menjadi juara All England, yang merupakan gelar pertama mereka di level senior.
Tentunya, itu adalah prestasi yang sangat luar biasa mengingat All England adalah turnamen tertua di dunia. Ajang itu pun berstatus level Super 1000.
Hebatnya lagi, Bagas/Fikri juara setelah melibas pasangan kawakan Tanah Air, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di partai final. Laga dimenangkan dua game langsung dengan skor 21-19 dan 21-13.
BACA JUGA: Berambisi Kuat, Bagas Maulana/Shohibul Fikri Targetkan Tembus 5 Besar di 2023
Akan tetapi, setelah itu performa pasangan ranking 11 dunia itu menurun tajam. Mereka selalu tersingkir di babak pertama atau kedua dalam 12 dari 14 turnamen terakhir yang mereka ikuti.
BACA JUGA: Malaysia Open 2023: Sudah Lakukan Persiapan Matang, Bagas Maulana/Shohibul Fikri Pasang Target Ini
Bagas/Fikri pun mengibaratkan musim 2022 sebagai tahun di mana mereka melalu proses untuk bangkit. Dalam proses itulah, mereka mendapatkan beberapa pelajaran untuk berkembang lebih baik lagi pada 2023.
“Itu tahun kemarin, diibaratkan proses di mana kita lagi di bawah kita berusaha bangkit, untuk dapat pelajaran,” kata Bagas kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, dalam wawancara di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, pekan lalu.
“Pelajarannya adalah dari kesabaran, ketenangan dalam lapangan, fokus dan konsentrasi,” sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News