SEPANG - Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco, terlibat insiden dramatis dengan Pol Espargaro di latihan bebas 1 MotoGP Malaysia 2022. Nyaris menyenggol Pol Espargaro di FP1 MotoGP Malaysia, Jumat (21/10/2022), Zarco mengatakan jika itu benar-benar terjadi tabrakan, bisa saja dia dicap sebagai pembunuh.
Momen itu terjadi saat kedua pembalap memasuki tikungan ke-8 Sirkuit Sepang. Pol Espargaro yang bermanuver lebih dulu harus melebar ke area gravel.
Johann Zarco datang dari belakangnya dengan kecepatan tinggi. Di saat yang sama, Pol kembali ke lintasan secara tiba-tiba sehingga hampir membahayakan Zarco.
Atas perilaku ini, Pol Espargaro harus mendapat hukuman penalti tiga grid saat nanti di sesi balapan. Dia melanggar Pasal 1.21.2 dari Peraturan FIM World Championship Grand Prix yakni menyebabkan situasi berbahaya bagi pembalap lain.
BACA JUGA: MotoGP Malaysia 2022: Pol Espargaro Dihukum Penalti 3 Grid, Usai Bikin Ulah di Latihan Bebas 1!
Zarco mengaku terkejut dengan cara Pol kembali ke trek itu. Sebab, seandainya itu berakhir tabrakan, itu tentu bakal menjadi kecelakaan yang sangat parah.
“Sangat dekat. Saya melihatnya melebar, tapi… Saya tidak berharap dia kembali seperti ini,” ucap Zarco, dikutip laman The-Race, Jumat (21/10/2022).
“Itu adalah putaran yang saya coba lakukan dengan baik, dan saya harus menutup gas untuk menghindarinya,” lanjutnya.
“Kami tidak bisa meremehkan hal ini. Karena saya tahu bahwa untuk hal semacam ini orang lain akan menggambarkan saya seperti seorang pembunuh. Itu sebabnya, saya tidak bisa menganggap remeh untuk yang satu ini. Saya bahkan takut untuk yang satu ini,” lanjutnya.

Kejadian ini mengingatkan Zarco pada perselisihan dengan keluarga Espargaro di masa lalu. Kala itu, Zarco dikritik oleh Pol pada 2020 atas tabrakan di Brno dan kemudian memiliki perselisihan berikutnya dengan Aleix Espargaro m.
Pada tahun itu, reputasinya mendapat pukulan karena perannya dalam menciptakan kecelakaan yang mengerikan bagi Franco Morbidelli di Red Bull Ring. Kala itu juga Zarco disebut sebagai 'setengah pembunuh'.
(Djanti Virantika)