PEDRO Acosta tak ingin meniru Marc Marquez. Pembalap muda yang kini berkarier di ajang Moto2 ini pun membeberkan alasannya tak mau meniru Marc Marquez dalam berkarier di MotoGP.
Ya, Pedro Acosta memang ramai disorot dalam beberapa musim terakhir karena kinerjanya yang apik di kelas Moto3 hingga Moto2. Dia bahkan bisa langsung meraih gelar juara di Moto3 pada musim debutnya pada 2021.
Pembalap asal Spanyol itu benar-benar bekerja mengesankan di Moto3 2021. Acosta memulai musimnya dengan meraih podium kedua dan kemudian menang di 3 seri beruntun. Sampai akhir musim, Acosta total meraih 6 kemenangan dan dua podium.
BACA JUGA: Besut Motor Marc Marquez Selama Absen dari MotoGP, Nakagami: Tidak Ada Aspek Positifnya
Berkat kinerja apiknya, Acosta bahkan sempat dikabarkan dilirik tim MotoGP untuk naik kelas pada musim 2022 ini. Namun, hal itu akhirnya urung terjadi. Dia kini berkarier di kelas Moto2, namun bukan tidak mungkin bisa naik ke MotoGP pada musim depan.
BACA JUGA: 5 Fakta Race MotoGP Catalunya 2022, Nomor 1 Bikin Kesalahan Memalukan
Karena kinerjanya yang luar biasa, sosok Acosta pun kerap disangdingkan dengan pembalap-pembalap top MotoGP. Salah satunya adalah Marc Marquez. Pedro Acosta dinilai bisa menjadi penerus Marquez dengan mengukir karier luar biasa. Apalagi, dia baru berusia 18 tahun saat ini.
Namun, Pedro Acosta malah tak mau disamakan dengan Marc Marquez. Padahal, terlepas dari cedera parah yang sedang mendera Marc Marquez saat ini, dia adalah sosok luar biasa di dunia MotoGP. Marquez bahkan sudah mengoleksi 8 gelar juara sejauh ini, di mana 6 di antaranya didapat di kelas MotoGP.
Acosta pun membeberkan penyebabnya. Dia mengaku tak mau disamakan dengan Marc Marquez karena sosok pembalap bintang MotoGP itu sejatinya tak bisa disamakan. Menurutnya, hanya akan ada satu Marquez di dunia ini.
“Tidak ada yang bisa menuntut orang lain bisa menjadi Marc Marquez karena Marc Marquez hanya ada satu,” ujar Pedro Acosta, sebagaimana dilansir dari Motorcylesports, Selasa (7/6/2022).
“Tidak ada yang bisa menuntut Marc Marquez menjadi Valentino Rossi karena hanya ada satu Valentino Rossi,” sambungnya.
“Saya percaya bahwa kita perlu fokus pada pekerjaan kita dan bahwa kita masing-masing melihat balapan sesuai keinginan kita,” jelas Pedro Acosta.
(Djanti Virantika)