JEREZ – Manajer baru KTM Factory Racing, Francesco Guidotti, menyanjung penampilan pembalap muda Ducati, Jorge Martin. Usai tampil trengginas di musim ini, Guidotti menilai Jorge Martin punya kans untuk menjuarai MotoGP 2022.
Jorge Martin diketahui berhasil menunjukkan penampilan apik di musim perdana MotoGP bersama Pramac Ducati. Pasalnya, Martin yang baru naik ke kelas MotoGP berhasil menjinakkan Ducati Desmosedici.
Sempat absen di tiga seri awal, pembalap berusia 23 tahun itu mampu menyelesaikan musim di posisi kesembilan. Bahkan, Martin mendapatkan penghargaan Rookie of the Year MotoGP 2021.
BACA JUGA: Jorge Martin Rookie of the Year MotoGP 2021, Francesco Bagnaia Beri Pujian Setinggi Langit
Dengan penampilan impresif yang ditunjukan oleh Martin, membuat Guidotti yakin akan potensi yang dimiliki rider Ducati tersebut. Ia mengatakan kalau Martin dikaruniai bakat luar biasa dan masih bisa terus berkembang.
BACA JUGA: Jadi Pembalap Rookie Terbaik di MotoGP 2021, Perasaan Jorge Martin Campur Aduk
"Gaya mengemudi (Jorge Martin) dan perilakunya selalu benar. Meski agresif, dia tidak pernah mengganggu lawan-lawannya. Dia memiliki semua kualitas seorang juara," kata Guidotti dilansir dari Tuttomotoriweb, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut, Guidotti membicarakan soal lima insiden terjatuhnya Martin. Ia menilai bahwa Martin harus bisa menemukan batas kemampuan meski harus terjatuh ketika berada di posisi lima besar dalam balapan.
"Menjadi rookie, kami harus menerima lima kecelakaan balapan, yang selalu terjadi ketika dia berada di 5 besar. Dia mempertaruhkan sesuatu, sebagai rookie Anda harus menemukan batasnya dan terkadang Anda menemukannya dengan jatuh," ucapnya.
Sayangnya, Martin harus mengalami insiden jatuh di Portugal dan menyebabkan cedera yang mengakibatkan tulangnya patah di beberapa bagian. Ia pun absen dalam empat balapan karena harus istirahat total dan harus menjalani proses pemulihan.
Tetapi, Guidotti menilai setelah kembali balapan Martin berhasil menunjukan penampilan terbaiknya. Ia pun menegaskan marti berhasil mengeluarkan potensi terbaiknya.
"Saat kembali dia tidak 100%, selama liburan musim panas dia pulih dan kemudian dia mampu menunjukkan potensinya bahkan berhasil memenangkan balapan MotoGP pertamanya di Styria. Dia memiliki musim yang luar biasa. Itulah mengapa lebih sulit untuk meninggalkan tim setelah sepuluh tahun," pungkasnya.
(Djanti Virantika)