Selain itu, perempuan, yang telah mengantongi lima medali emas SEA Games tersebut, juga akan berlaga di cabang olahraga atletik PON XX Papua nomor lompat jauh dan lompat jangkit mewakili Provinsi Bali.
"Papua menjadi salah satu tempat baru buat saya. Biasanya, kompetisi-kompetisi itu berlangsung di daerah Jawa atau Sumatera, sekarang di Indonesia timur. Jadi, saya bangga bisa membawa obor dan berlomba juga di sini nantinya," tutur perempuan berusia 30 tahun tersebut.
Maria menjadi satu dari empat atlet yang mengirabkan obor api PON XX Papua bersama Yulius Uwe (dasa lomba), Santia Tri Kusuma (balap sepeda), dan Muhammad Bima Abdi Negara (tenis meja) di Mimika, pada Selasa (28/9).
Di Mimika, obor api yang diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat, itu akan dibawa dari Bandara Mozes Kilangin sampai Lapangan Pasar Lama. Obor api tersebut akan diinapkan satu malam di Mimika sebelum diteruskan ke Wamena.
Obor api PON XX Papua akan dibawa berkeliling lima wilayah adat Papua selama enam hari, tepatnya pada 27 September-2 Oktober 2021. Api tersebut digerakkan mulai dari Biak (wilayah adat Saereri), Mimika (Mee Pago), Wamena (La Pago), Merauke (Ha Anim), Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura (Mamta/Tabi) sampai Stadion Lukas Enembe, Jayapura.
(Andika Pratama)