OLIMPIADE Tokyo 2020 telah resmi berakhir pada Minggu 8 Agustus 2021. Gelaran akbar itu menyajikan banyak momen luar biasa bagi para penonton.
Di antaranya, perjuangan para atlet, baik di dalam maupun luar lapangan pertandingan. Para atlet membuktikan, bahwa mereka tetap bisa tampil luar biasa meski di tengah pendemi Covid-19.
Olimpiade Tokyo 2020 tidak hanya soal menang kalah, tetapi ada sisi kemanusiaan di dalamnya. Momen-momen itu menjadi catatan sejarah tersendiri di Olimpiade Tokyo 2020. Berikut lima momen mengharukan, dilansir laman NBC Olympics, Selasa (10/8/2021):
5. Simone Biles Utamakan Kesehatan Mental

Atlet putri lompat indah asal Amerika Serikat, Simone Biles, mengejutkan dunia ketika memutuskan mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 untuk nomor tim artistik all-around. Ia mundur karena mengalami masalah dengan kesehatan mental, yaitu kecemasan tinggi.
Namun, dengan meyakinkan diri sepenuh tenaga, Biles tetap mebela negara tercinta. Akan tetapi, dia hanya tampil di nomor balok keseimbangan. Hebatnya, ia mampu mengharumkan nama Amerika Serikat di nomor tersebut dengan sumbangan dua medali.
"Orang harus menyadari, bahwa pada akhirnya kita adalah manusia, kita bukan hanya hiburan. Itu adalah langkah yang mungkin bisa menginspirasi generasi atlet masa depan untuk melawan stigma kesehatan mental,” ucap Biles.
4. Isaiah Jewett Bantu Nijel Amos Selesaikan Lomba

Sprinter Amerika Serikat, Isaiah Jewett, dan sprinter Botswana, Nijel Amos, difavoritkan pada cabang olahraga (cabor) atletik nomor lari 800 meter putra. Akan tetapi, terjadi insiden ketika lomba memasuki 200 meter terakhir.
Amos tak sengaja menyenggol kaki Jewett sehingga menyebabkan kedua pria itu terjatuh. Alih-alih bangkit untuk jadi yang tercepat, kedua pria ini justru saling memeluk untuk sama-sama melanjutkan sisa lomba. Momen ini menjadi sorotan dan mendapat apresiasi dari banyak pihak.
3. Sifan Hassan Tersandung, tapi Bangkit Lagi

Pelari asal Belanda, Sifan Hassan, bisa saja menyerah ketika ia tersandung pada lomba pendahuluan 1500 meter putri. Saat itu, perlombaan memasuki putaran terakhir.
Sambil terpincang-pincang, Hassan tetap melanjutkan lari. Bahkan, terlihat kecepatannya justru bertambah. Ia pun mampu mengakhiri lomba tersebut dengan meraih medali perunggu.
2. Caeleb Dressel Memberikan Medali Emas untuk Rekan Senegaranya

Perenang Amerika Serikat, Caeleb Dressel, menyabet medali emas kelimanya di Olimpiade Tokyo 2020. Ia memenangkan nomor estafet gaya bebas 4x10 meter putra.
Namun, medali emas itu justru diberikan kepada rekan senegaranya, Brooks Curray, yang menonton di tribun. Curray dirasa lebih pantas mendapatkannya mengingat saat kualifikasi, Caeleb memiliki jadwal padat sehingga harus digantikan Curray di nomor tersebut.
1. Mutaz Essa Barshim dan Gianmarco Tamberi Berbagi Medali Emas

Ini merupakan kejadian unik sepanjang sejarah olimpiade. Ya, ada dua penerima medali emas! Tepatnya, pada cabang olahraga (cabor) atletik nomor lompat jauh putra.
Adalah atlet asal Qatar, Mutaz Essa Barshim, dan atlet Italia, Gianmarco Tamberi, yang sama-sama mencatatkan lompatan terjauh dengan jarak 2,37 meter. Sempat diberi pilihan untuk melakukan loncatan penentuan medali emas, kedua atlet justru sepakat untuk menang bersama.
(Rachmat Fahzry)