JAKARTA – Lifter Indonesia, Nurul Akmal menjadi korban pelecehan fisik. Menanggapi masalah tersebut, sang pelatih, Dirdja Wihardja, mengaku tidak masalah dan justru bangga dengan atlet angkat besi putri berusia 28 tahun itu.
Seperti diketahui, lifter Indonesia, Nurul, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dalam penyambutan atlet Indonesia dari Olimpiade Tokyo 2020 saat tiba di bandara Soekarno Hatta, Kamis (5/8/2021) dini hari WIB. Atlet asal Aceh tersebut menjadi korban body shaming.
Dirdja sendiri membela anak asuhnya tersebut. Akan tetapi, dia juga tidak ingin terlalu terbawa emosi. Terlebih lifter yang turun di kelas +87 kg putri tersebut juga punya mental baja untuk menanggapi omongan miring tersebut.
Baca juga: Mengenal ROC di Olimpiade Tokyo 2020
“Kalau menurut saya namanya juga atlet angkat besi kan harus kuat,” ucap Dirdja, saat dihubungi MPI, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Awas! IOC Larang Sebar Luaskan Video Olimpiade Tokyo 2020 di Medsos
“Jadi kalau untuk masalah itu, saya sama sekali tidak ada masalah, Nurul juga baik-baik saja kondisinya,” sambungnya.
Dirdja justru mengaku bangga dengan anak asuhnya tersebut. Sebab Nurul merupakan lifter pertama asal Indonesia yang bermain di kelas berat.