TOKYO - Lifter asal Selandia Baru, Laurel Hubbard mencetak sejarah dengan menjadi atlet transgender pertama yang tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Meski demikian, dia tak menganggap kehadirannya di ajang olahraga terbesar tersebut sebagai momen bersejarah.
Hubbard dengan turun di kelas +87 kg putri. Pada laga itu pun Hubbard menjadi lawan wakil dari Indonesia, Nurul Akmal.
Namun, Hubbard gagal menampilkan performa impresif karena tak mampu mengangkat beban pada angkatan snatch. Akibatnya, dia tak bisa melanjutkan langkahnya di angkatan clean & jerk.
Baca juga: PB Jaya Raya Sarankan Beberapa Nama sebagai Partner Apriyani jika Greysia Pensiun
Meski begitu, Hubbard tak ingin kondisinya saat ini dilebih-lebihkan. Bukan soal masalah kegagalannya di Olimpiade Tokyo 2020, tetapi dari posisinya sebagai atlet transgender pertama yang tampil di Olimpiade.
Baca juga: Gagal Rebut Medali di Olimpiade Tokyo 2020, Djokovic: Bukan Pencapaian Ideal!
"Saya tidak berpikir itu harus menjadi hari yang bersejarah," kata Hubbard, mengutip dari Sky Sport, Selasa (3/8/2021).
"Saat kita memasuki dunia yang baru dan lebih memahami, orang-orang mulai menyadari bahwa orang-orang seperti saya hanyalah manusia biasa. Kami adalah manusia dan karena itu saya harap hanya dengan berada di sini saja sudah cukup," lanjutnya.