TOKYO – Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP, mengomentari penampilan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Grup D Olimpiade Tokyo 2020. Menurut Herry IP, kondisi Ahsan/Hendra setiap hari makin meningkat.
Ahsan/Hendra tampil luar biasa selama fase grup. Tergabung di Grup D bersama Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan), dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyi Yakura (Kanada), Ahsan/Hendra tidak mendapatkan kesulitan berarti.
Ahsan/Hendra mencapai perempatfinal dengan catatan sempurna. The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- memenangkan tiga pertandingan sehingga menjadi juara Grup D.
Sepak terjang Ahsan/Hendra bahkan lebih baik ketimbang ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus/Kevin juga menjadi juara di Grup A, tetapi mereka kalah pada pertandingan terakhir.
Herry IP pun puas dengan penampilan Ahsan/Hendra yang makin matang seiring bertambahnya umur mereka. Akan tetapi, faktor umur juga yang membuat gaya main Ahsan/Hendra sedikit berubah sekarang.
BACA JUGA: Unggul Rekor Pertemuan atas Kamura/Sonoda, Ahsan/Hendra Enggan Sombong
Menurut Herry IP, Ahsan/Hendra tidak bisa main penuh tenaga karena mereka akan kalah dari para pebulu tangkis muda. Oleh sebab itu, Herry IP mengubah gaya main Ahsan/Hendra supaya stamina mereka tetap terjaga dalam pertandingan.
Ternyata, perubahan gaya main itu berbuah positif untuk Ahsan/Hendra. Kini, Ahsan/Hendra ada di perempatfinal dan akan melawan wakil tuan rumah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
"Kondisi Ahsan/Hendra kalau saya lihat makin hari makin meningkat. Memang dari sisi pola permainan ada yang kita ubah sedikit,” kata Herry IP, dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu (28/7/2021).
“Mereka sudah tidak bisa lagi bermain adu tenaga, pasti kalah sama yang muda-muda. Jadi, mainnya kombinasi dengan ada pelannya, akurasi pukulan, tidak kencang terus. Ternyata sejauh ini berhasil," tuturnya.
Ahsan/Hendra akan melawan Kamura/Sonoda di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Kamis 29 Juli 2021. Ahsan/Hendra menang lima kali atas Kamura/Sonoda dalam tujuh pertemuan sebelumnya. Meski dominan dalam rekor pertemuan, Ahsan/Hendra tidak boleh lengah karena itu bisa menjadi malapetaka bagi mereka.
(Ramdani Bur)