TOKYO - Ketua Pelaksana Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Ia juga meminta maaf karena telah melontarkan pernyataan bernada seksis yang memicu kemarahan secara global. Kerja berat kini menanti panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.
Yoshiro Mori memicu kehebohan ketika mengatakan dalam pertemuan komite Olimpiade awal Januari ini bahwa wanita berbicara terlalu banyak. Pernyataan itu memicu protes global agar dia dipecat karena menolak mundur.
Baca juga: Atlet Dilarang Berpelukan atau Tos di Olimpiade Tokyo
"Pernyataan saya yang tidak pantas telah menyebabkan masalah besar. Saya minta maaf," kata Mori pada awal pertemuan para pejabat senior dalam panitia penyelenggara, dikutip dari Reuters, Jumat (12/2/2021).
Lebih lanjut, Mori mengatakan bahwa meskipun mungkin telah mengatakan sesuatu yang tidak perlu, dia tidak melakukannya dengan sengaja dan merasa pernyataannya disalah-artikan oleh media. Dia menegaskan tidak berprasangka buruk terhadap perempuan.
Baca juga: Olimpiade Tokyo Bisa Digelar Sesuai jadwal
"Saya sudah berusaha mendukung wanita sebesar mungkin, dan saya telah berusaha mendukung wanita lebih dari kepada laki-laki sehingga mereka bisa berbicara," sambung pria berusia 83 tahun itu.
"Ada saat-saat manakala orang tidak mau mengangkat tangan dan tidak mau angkat bicara, dan saya akan berusaha keras mengatakan tolong bicara dan saya merasa wanita sudah bisa berbicara banyak," tandasnya.