ABU DHABI – UFC 254 di Pulau Yas, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu 25 Oktober 2020, dini hari WIB, akan menyajikan pertarungan besar antara Khabib Nurmagomedov dengan Justin Gaethje. Pertarungan itu memperebutkan sabuk juara kelas ringan yang saat ini dipegang Khabib.
Komentator senior UFC, Jon Anik, menilai beban Khabib untuk memenangkan pertarungan akbar itu lebih besar ketimbang Gaethje. Penyebabnya adalah Khabib merupakan juara bertahan.
Petarung asal Rusia itu bukan juara bertahan biasa karena rekornya yang tidak terkalahkan dalam 28 pertarungan. Sejak memegang sabuk juara kelas ringan, Khabib telah mengalahkan nama-nama besar di UFC, contohnya Conor McGregor.
Catatan apik itu menunjukkan bahwa Khabib sangatlah kuat. Akan tetapi, ada sisi negatif dari rekor tidak terkalahkan tersebut, yakni tekanan di pundak Khabib membesar setiap kali akan bertarung.
BACA JUGA: Kini Petarung, Khabib Kecil Ingin Jadi Pesepakbola
Jon Anik tahu bahwa Khabib terbiasa dengan tekanan tersebut. Menurutnya, Khabib bahkan jadi lebih hebat dengan adanya tekanan. Akan tetapi, ihal tu akan tetap akan memengaruhi Khabib secara tidak langsung.
“Tekanan pasti ada pada pria yang saat ini punya rekor 28-0. Saya percaya Khabib berkembang dari tekanan itu. Semakin banyak tekanan yang ada padanya, semakin baik dia telah tampil. Penampilannya semakin membaik,” kata Jon Anik, menyadur dari MMA Fighting, Sabtu (24/10/2020).