DENPASAR – Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) H.Tamrin Marzuki, telah melantik Dr. Ir. Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranata, M.Sc., PhD, sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Bali yang baru. Pelantikan itu pun dilakukan pada Minggu 23 Agustus 2020.
Menariknya, karena saat ini masih dalam tahap waspada terhadap pandemi Covid-19, pelantikan tersebut pun dilakukan dengan cara yang berbeda. Tepatnya pelatikan Ketua TI Provinsi Bali untuk masa bakti 2020-2024 itu dilakukan secara virtual.
Tamrin yang memimpin jalannya pelantikan pun berada di Gedung Serbaguna IGP Dwinda Mako Pangkalan TNI AL, Denpasar, Bali. Selain Tamrin ada juga jajaran pengurus dan atlet TI Bali serta Pengda TI Kabupaten/Kota Se-Bali, juga hadir diantaranya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali I Ketut Suwandi; perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Provinsi Bali, dan Komandan Lanal Denpasar Bali Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara S.E., beserta jajaran.
Tentunya pelantikan tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan. Usai pelantikan, Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi menyampaikan, bahwa KONI Bali selaku induk organisasi olahraga di Provinsi Bali, mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada jajaran pengurus TI yang baru saja dilantik di tingkat Provinsi dibawah kepemimpinan AA Putu Agung Suryawan Wiranata.
Suwandi berharap agar kedepannya kepengurusan TI Bali yang baru dapat memberikan dan mampu berkompetisi dengan cabang olahraga (cabor) untuk menjadi cabor terbaik. Ia meminta agar TI Bali benar-benar langsung bekerja keras untuk membangkitkan cabor tersebut.
Baca Juga: Defia Rosmaniar Tidak Rasakan Perbedaan Perayaan HUT Ke-75 RI di Tengah Pandemi
“Karena prestasi menunggu kita bersama. Lupakan dan jangan pikir permasalahan-permasalahan yang telah lewat. Buang energi dan tidak ada gunanya. Yang kita cari dan capai adalah bagaimana kita menggapai prestasi taekwondo Indonesia,” kata Suwandi dalam keterangan yang didapatkan Okezone, Senin (24/8/2020).
“Kita harus berkompetisi di Provinsi Bali untuk memberikan yang terbaik diantara cabor-cabor. Kita punya 14-15 cabor unggulan. Bagaimana mengembalikan kondisi taekwondo yang sekarang ini sedang terpuruk,” tambahnya.
Tak hanya sekadar meminta, namun Suwandi pun siap menberikan saran kepada kepengurusan TI Bali yang baru. Suwandi tepatnya memiliki dua opsi bagi kepengurusan TI Bali yang baru jika ingin bergerak cepat membangkit cabor taekwondo di provinsi tersebut.
“Kita punya dua pilihan. Diam atau tetap jalan ditengah pandemic Covid-19. Kalau kita takut dengan segala kondisi yang ada, berarti kita diam. Tetapi apa yang bisa kita lakukan yang terbaik hari ini dalam suasa bencana, walaupun hasilnya tidak maksimal kita harus terus menjaga stamina, meningkatkan teknik latihan, melakukan koordinasi kepelatihan, pelatih harus melakukan pengawasan, kalau ingin mendapatkan hasil,” lanjut Suwandi.