Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perceraian Ducati dan Dovizioso Tidak Bikin Crutchlow Kaget

Andika Pratama , Jurnalis-Minggu, 16 Agustus 2020 |19:11 WIB
Perceraian Ducati dan Dovizioso Tidak Bikin Crutchlow Kaget
Andrea Dovizioso (Foto: MotoGP)
A
A
A

SPIELBERG – Mission Winnow Ducati berpisah dengan pembalap andalannya, Andrea Dovizioso, pada akhir musim 2020. Keputusan itu mengagetkan banyak pihak, tetapi tidak dengan pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow.

Crutchlow bahkan menyebut sebagian besar pembalap tidak terkejut dengan situasi Dovizioso sekarang. Crutchlow pun memahami situasi Dovizioso yang tidak bisa lagi membalap bersama Ducati pada musim depan.

Andrea Dovizioso (Foto: MotoGP)

Menurut Crutchlow, Dovizioso telah mengambil keputusan tepat dengan tidak meneruskan perjalanannya bersama Ducati. Pembalap berpaspor Inggris itu menyatakan kerja sama akan sulit berlanjut jika ada perasaan tidak enak dengan motor atau tim.

Perpisahan dengan Ducati membuat Dovizioso belum memiliki tim pada musim depan. Crutchlow mengira Dovizioso mungkin pensiun atau melanjutkan karier balapnya dengan tim lain pada musim depan.

BACA JUGA: Ducati Masih Bungkam soal Penyebab Perceraiannya dengan Dovizioso

“Dia memutuskan untuk berhenti dengan mereka (Ducati). Saya pikir sebagian besar pembalap mungkin dapat memahami situasinya, jika Anda merasa tidak enak dengan motor atau tim Anda atau bagaimanapun juga,” ujar Crutchlow, menyadur dari Crash, Minggu (16/8/2020).

“Atau jika Anda memiliki hal yang berbeda dalam hidup. Mungkin dia ingin berhenti. atau melanjutkan ke tempat lain, kami tidak tahu,” ucapnya.

Selain itu, Crutchlow juga memuji performa Dovizioso yang mampu tampil apik di Ducati. Hal itu tidak mudah dilakukan karena motor Ducati, Desmosedici, adalah salah satu yang tergarang dan sulit dikendalikan di MotOGP.

Hanya Casey Stoner yang mampu memaksimalkan kemampuan Desmosedici sehingga bisa meraih gelar juara MotoGP 2007. Setelah Stoner, Dovizioso adalah orang kedua yang mampu mengeluarkan potensi maksimal dari kuda besi Ducati tersebut.

Dovizioso yang gabung ke Ducati pada musim 2013 perlahan-lahan menemukan cara terbaik untuk mengendarai Desmosedici. Pembalap berpaspor Italia itu menjadi sangat kompetitif dalam tiga musim ke belakang dengan mengakhiri kejuaraan di posisi kedua. Menurut Crutchlow, Dovizioso tampil apik pada setiap tim yang dibelanya.

"Saya pikir dia bersenang-senang di Ducati, memenangkan banyak balapan, dia finis kedua dalam kejuaraan berkali-kali. Dia mengendarai dengan sangat baik pada setiap tim pabrikan yang dibelanya,” pungkasnya.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement