Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Pramac Tidak Senang Marquez Dapat Izin Balapan

Andika Pratama , Jurnalis-Jum'at, 24 Juli 2020 |20:57 WIB
Bos Pramac Tidak Senang Marquez Dapat Izin Balapan
Marc Marquez (Foto: MotoGP)
A
A
A

JEREZ – Bos Pramac Ducati, Paolo Campinoti, tidak setuju dengan izin yang Marc Marquez (Repsol Honda) dapat untuk membalap di MotoGP Andalusia 2020. Balapan seri kedua musim 2020 itu akan berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu 26 Juli 2020.

Marquez jadi sensasi kemarin ketika mendapatkan izin membalap di MotoGP Andalusia 2020. Sebab, pembalap berpaspor Spanyol itu baru saja menjalani operasi pada lengan kanannya tiga hari yang lalu.

Marc Marquez (Foto: MotoGP)

Lengan kanan Marquez patah pada balapan pekan lalu yang juga berlangsung di Sirkuit Jerez, MotoGP Spanyol 2020. Cedera itu diprediksi membuat Marquez absen di MotoGP Andalusia 2020.

Namun, pembalap yang telah mengoleksi delapan gelar juara dunia itu tidak mau menyerah pada nasib. Marquez tetap datang ke Sirkuit Jerez demi tampil pada akhir pekan ini.

BACA JUGA: Belum Fit 100%, Marquez Diyakini Bersaing Ketat di MotoGP Andalusia 2020

The Baby Alien –julukan Marquez– melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kesiapan tubuhnya menjalani balapan. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan hasil positif, sehingga Marquez mendapatkan izin membalap.

Meski begitu, Marquez tidak tampil pada sesi latihan bebas satu dan dua MotoGP Spanyol 2020 yang berlangsung hari ini Jumat (24/7/2020). Manajer Tim Honda, Alberto Puig, telah menyatakan Marquez baru akan turun ke lintasan pada sesi latihan bebas tiga hingga kualifikasi pada besok Sabtu (25/7/2020).

Banyk pihak senang dengan akan tampilnya Marquez di MotoGP Andalusia 2020, kecuali Campinoti. Bos Pramac itu menilai MotoGP telah melakukan kesalahan fatal dengan memberi izin Marquez balapan pada akhir pekan ini.

Menurut Campinoti, keamanan dan keselamatan Marquez terancam jika memaksakan diri beraksi di MotoGP Andalusia 2020. Bos Pramac itu menegaskan bahwa para pembalap bukanlah gladiator yang harus mati dalam pertarungan.

“Terkejut? Sangat. Kami tidak berada di Roma kuno dengan gladiator yang harus mati di Colosseum, dua ribu tahun yang lalu,” kata Campinoti, menyadur dari Tutto Motori Web, Kamis (24/7/2020).

“Keamanan adalah salah satu prinsip yang memandu peradaban. Pada tahun-tahun ini, keamanan telah menjadi salah satu aspek prioritas dalam kejuaraan,” pungkasnya.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement