TERNI – Pembalap Tim Mission Winnow Ducati, Danilo Petrucci, mengomentari wacana menggelar dua seri balapan dalam satu pekan di MotoGP 2020. Menurutnya, ada sisi plus dan minus yang bisa ditimbulkan dari rencana tersebut.
Petrucci mengatakan bahwa rencana menggelar dua seri dalam satu pekan balapan bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, para pembalap bisa memiliki kesempatan untuk menebus kegagalan dalam satu balapan pada seri berikutnya. Sebab, mereka bisa lebih memahami kondisi di sirkuit.

Tetapi di sisi lain, para pembalap juga punya peluang menorehkan hasil yang buruk sekaligus dalam dua seri beruntun jika masalah yang muncul berasal dari kendaraan mereka. Sebab, mereka tak punya banyak waktu untuk memperbaiki kendaraan yang sejatinya sudah tak cocok dengan kondisi sirkuit.
BACA JUGA: Beda Prinsip Pedrosa dengan Lorenzo sebagai Pembalap Penguji
Meski begitu, Petrucci tetap memandang positif rencana ini. Sebab, langkah menggelar dua seri dalam satu balapan ini digagas pihak penyelenggara MotoGP 2020 demi menyelamatkan musim yang berantakan akibat merebaknya pandemi virus corona.
“Gagasan melakukan dua balapan di jalur yang sama menawarkan Anda kesempatan untuk balas dendam. Tetapi, dari sudut pandang tertentu, itu juga pedang bermata dua. Jika Anda kompetitif pada satu balapan, mungkin Anda juga berada dalam kondisi yang sama pada penampilan berikutnya. Begitu juga ketika Anda berada dalam masalah,” ujar Petrucci, sebagaimana dikutip dari GP One, Rabu (22/4/2020).
“Ini adalah solusi yang tidak biasa. Tampak jelas bagi saya bahwa mereka mencoba menemukan solusi untuk membuat kami melakukan sebanyak mungkin balapan. Kalau-kalau perlombaan akan diadakan tanpa penonton, bagaimanapun keadaannya, saya sedih dengan itu,” tukasnya.
(Ramdani Bur)