Tilke sendiri menjadi satu dari empat arsitek kepercayaan FIA sebagai perancang lintasan balap F1. Proyek pertama Hermann Tilke pun tidak jauh-jauh dari Nordschleife, yakni memperpendek sirkuit tersebut hingga layout yang dikenal sekarang ini dan diberi nama Nurburgring.
Sukses dengan Nurburgring, Hermann Tilke lantas digandeng FIA merancang sirkuit lain, seperti renovasi Red Bull Ring, Hockenheim, Catalunya, dan Fuji. Sirkuit Sentul pun hampir mendapat polesan tangannya ketika Indonesia ingin melakukan renovasi besar-besaran, tetapi batal.
Meski sukses merancang berbagai sirkuit, lintasan-lintasan tersebut dianggap membosankan. Rancangan Sirkuit Hermann Tilke dinilai tidak kreatif karena fitur-fitur seperti tikungan banyak meniru dua kesuksesan utamanya, Sirkuit Internasional Sepang dan Shanghai.
Nama Hermann Tilke kembali dikaitkan dengan Indonesia karena dalam rancangan Sirkuit Jalan Raya Monas, tercantum logo perusahannya sebagai konsultan. Sirkuit untuk E-Prix Jakarta itu direncanakan memiliki panjang 2,7 kilometer dengan 13 tikungan.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)