JAKARTA – Polemik antara KPAI dengan PB Djarum terkait eksploitasi anak dalam Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis akhirnya menemui jalan tengah. Solusi tersebut dicapai berkat pertemuan yang digelar oleh Menpora, Imam Nahrawi; Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto; Ketua KPAI, Susanto; dan Komisioner KPAI, Sitty Hikmawatty di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Ketiga pihak akhirnya merilis empat kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tersebut. Poin penting yang menjadi perhatian, yakni PB Djarum sepakat untuk tidak menggunakan logo, merek, atau brand image perusahaan di kostum peserta, sesuatu yang dipermasalahkan oleh KPAI.

Baca juga: Menpora Akhiri Polemik KPAI dengan PB Djarum
Berikut empat butir kesepakatan tersebut.
1. Para pihak yang beberapa waktu terakhir ini berpolemik tentang masalah Audisi Bulu Tangkis Djarum (KPAI dan Djarum Foundation) telah mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Menpora dengan tujuan untuk mencari solusi agar Audisi Bulu Tangkis tetap berkesinambungan dengan sejumlah catatan penting dan harus sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Alasan utama adanya kesinambungan Audisi Bulu Tangkis ini adalah dengan mempertimbangkan adanya ketersediaan atlet bulu tangkis usia muda secara selektif dan berjenjang dalam berkontribusi bagi proses pembibitan atlet bulu tangkis nasional, karena cabor bulu tangkis masih menjadi salah satu cabang olahraga penyumbang utama perolehan medali di sejumlah event olahraga internasional;