KEJUARAAN Dunia Bulu Tangkis jadi salah satu turnamen yang selalu dinantikan oleh publik dunia. Sebab, pertandingan yang menarik dipastikan tersaji dalam kompetisi itu karena para pebulu tangkis berjuang keras demi bisa menjadi yang terbaik di dunia.
Tahun ini, kompetisi tersebut pun kembali digelar. Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 akan berlangsung di St Jakobshalle, Basel, Swiss, mulai hari ini, Senin (19/8/2019), hingga Minggu 25 Agustus 2019.
Indonesia mengirimkan 27 wakilnya untuk mentas di ajang tersebut. Tentu saja, hasil manis diharapkan bisa didapat pada tahun ini. Sebab, Indonesia sendiri memiliki tren yang cukup positif di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Gelar juara bisa direngkuh dalam beberapa tahun terakhir. Sektor ganda campuran dan ganda putra pun yang paling mendominasi.
Sebelum mengetahui penampilan wakil Indonesia tahun ini, Okezone akan membahas para pebulu tangkis Tanah Air yang berhasil menjadi juara dalam beberapa tahun terakhir di ajang tersebut. Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (19/8/2019), berikut enam wakil terakhir Indonesia yang jawara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
6. Markis Kido/Hendra Setiawan
Ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, pernah merasakan manisnya bertengger di podium pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Mereka keluar sebagai juara pada 2007. Perjalanan panjang tentu saja harus dilewati Markis/Hendra untuk bisa menjadi yang terbaik di dunia.
Markis/Hendra memastikan diri menjadi juara setelah memenangkan pertarungan kontra ganda putra Korea Selatan, Jung Jae-sung/Lee Yong-dae, di babak final. Laga yang berlangsung dua set itu dimenangkan Markis/Hendra dengan skor 21-19 dan 21-19.
5. Nova Widianto/Liliyana Natsir
Selanjutnya, prestasi yang membanggakan juga terlihat di sektor ganda campuran. Pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir juga berhasil menyabet gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2007.

Nova/Liliyana memastikan diri menjadi juara di ajang tersebut setelah menumbangkan pasangan China, Zheng Bo/Gao Ling. Kemenangan terbilang dapat diraih Nova/Liliyana dengan cukup mudah karena lewat pertarungan dua set yang berakhir dengan skor 21-16 dan 21-14.
4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Hendra Setiawan kembali berhasil naik podium pertama di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2013. Tetapi kali ini, ia menjadi juara dengan pasangan yang berbeda. Tak lagi bersama Markis Kido, Hendra merengkuhnya bersama Mohammad Ahsan.

Perjuangan keras tentu saja harus dilakukan Ahsan/Hendra untuk mendapatkan gelar tersebut. Mereka pun dipastikan keluar sebagai juara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 setelah mengalahkan wakil Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, secara straight set dengan skor 21-13 dan 23-21.
3. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tak hanya Hendra, Liliyana juga berhasil kembali naik podium pertama di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2013. Ia juga mendapatkannya dengan pasangan yang berbeda. Tak lagi dengan Markis Kido, Liliyana mendapatkannya bersama Tontowi Ahmad.

Pertarungan yang begitu sengit harus dihadapi Tontowi/Liliyana untuk merengkuh gelar juara ini. Mereka harus bertarung tiga set melawan wakil China, Xu Chen/Ma Jin, yang berakhir dengan skor 21-13, 16-21, dan 22-20.
2. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Selang dua tahun berikutnya, pasangan ganda putra kebanggaan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kembali berhasil menyabet gelar juara di ajang tersebut. Gelar dipastikan jadi milik mereka setelah menumbangkan wakil China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.

Kesuksesan Ahsan/Hendra meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 membuat Indonesia bertengger di posisi kedua pada klasemen akhir raihan medali. Indonesia total meraih empat medali yang terdiri dari satu emas dan tiga perunggu.
1. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Gelar juara terakhir yang diraih Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dipersembahkan oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka dapat naik podium pertama setelah menumbangkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, di babak final.

Di perolehan akhir, Indonesia pun total dapat meraih dua medali yang terdiri dari satu emas dan satu perak. Dengan dua medali ini, Indonesia pun bertengger di tempat ketiga pada klasemen akhir. Posisi pertama diisi China dengan total tujuh medali dan Jepang berada di urutan kedua dengan empat medali.