HAMAMATSU – MotoGP Qatar 2019 telah selesai dengan kemenangan pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso. Dovizioso menang setelah lebih cepat 0,023 detik dari pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Meskipun begitu, drama dari MotoGP Qatar 2019 belumlah usai. Kemenangan Dovizioso digugat oleh empat tim pabrikan yakni Suzuki Ecstar, Honda, KTM Red Bull dan Aprilia Gresini. Keempat tim itu menilai ada komponen ilegal yang terpasang di motor Ducati, Desmosedici GP19. Komponen yang dimaksud ialah winglet yang terletak di depan ban belakang Desmosedici.

Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio, pun bersikeras bahwa Ducati melanggar aturan dengan menggunakan komponen itu. Protes yang dilayangkan terhadap Ducati sebelumnya sudah ditolak oleh Steward FIM.
BACA JUGA: CEO Ducati: Marquez Lawan Nomor Satu di MotoGP 2019
Kendati demikian, kasus itu kini naik ke Pengadilan Banding MotoGP. Apa pun hasil dari Pengadilan Banding MotoGP itu tak akan mengubah kemenangan Dovizioso tetapi Ducati akan dilarang untuk menggunakan winglet tersebut di balapan-balapan selanjutnya.

“Tahun lalu semua produsen membahas masalah aerodinamika dan kami semua sepakat untuk menetapkan beberapa aturan untuk membatasi pertumbuhan biaya penelitian dan pengembangan yang tidak terkendali di bidang ini. Dan, pabriknya benar. Perjanjian tersebut telah memfokuskan serangkaian bodywork dan aturan aero saat ini yang mengharuskan pabrik menyetujui satu fairing sebelum dimulainya Kejuaraan, dan hanya memiliki satu pembaruan selama musim,” ujar Brivio, seperti yang dilansir Morebikes, Rabu (13/3/2019).
“Para insinyur yang bekerja untuk empat pabrikan yang mengajukan pengaduan percaya bahwa lampiran ini memiliki efek aerodinamis, menghasilkan kekuatan aerodinamis dan, oleh karena itu, bertentangan dengan prinsip-prinsip regulasi,” lanjutnya.
“Saya berbicara secara pribadi dengan Ducati untuk menyatakan ketidakpuasan kami dengan interpretasinya, mengantisipasi keluhan resmi jika mereka memutuskan untuk terus menggunakan aksesoris baru. Namun, ini terjadi dan Ducati melengkapi motor tiga pengendaranya dengan lampiran baru dan kami mempresentasikan protes. Kami melakukannya untuk mengklarifikasi situasi untuk selamanya,” tutupnya.
(Andika Pratama)