Sejarah Handball sebagai Olahraga Bola Tertua dan Pengaruhnya terhadap Era Mesir dan Romawi Kuno
HANDBALL memang bukan sebuah olahraga yang populer di Amerika Serikat. Meski demikian, olahraga yang menyerupai gabungan antara futsal dan basket ini sangat popular di belahan dunia lain, khususnya Eropa.
Olahraga ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing timnya terdiri dari tujuh pemain. Olahraga yang menuntut kekuatan fisik ini menjadi salah satu permainan tertua yang menggunakan bola sebagai media permainannya.
Menurut berbagai sumber, permainan ini telah dimainkan di berbagai tempat sejak 3000 tahun lalu. Orang Mesir Kuno kemungkinan besar memainkan permainan ini dengan cara yang berbeda. Pasalnya sebuah gambar yang ditemukan di Saqqara, Nekropolis yang terletak di Ibu Kota Memphis, menjelaskan orang-orang yang memainkan permainan handball ini.
Selain mesir, sejumlah sumber juga meyakini bahwa orang-orang populer di Yunani juga telah memainkan permainan ini. Popularitas handball akhirnya terus menyebar hingga ke negara lain di kekaisaran Romawi.
Pada era Romawi kuno, seorang perempuan diketahui memainkan handball yang diberi nama Expulsim Ludere. Mereka menggunakan pengadilan khusus sebagai tempat memainkan permainan ini. Selain itu, para tentara Romawi juga mempraktikkan permainan handball yang dikenal dengan nama Hapastum yang pola permainannya menyerupai rugbi. Tak lama kemudian, Hapastrum diubah menjadi sebuah pelatihan khusus untuk para prajurit perang.
Selain di Eropa, para arkeolog juga berhasil menemukan permainan ini di wilayah Amerika Tengah. Menurut mereka permainan handball ini memainkan peran yang cukup penting dalam budaya mereka. Di Amerika, olahraga ini terkenal dengan nama Chichimeca.
Pada zaman itu, bola yang dipergunakan untuk bermain handball terbuat dari kulit yang diisi dengan jerami atau tanaman lainnya agar berbentuk bulat. Ketika berbicara mengenai aturan permainan, belum diketahui aturan yang pasti dalam permainan tersebut.
(Leonardus Selwyn)
