MOTEGI – Marc Marquez juga manusia. Meski akhirnya mengunci gelar juara dunia MotoGP untuk yang kedua secara berturun, ia mengaku gugup ketika balapan di Motegi, Minggu (12/10/2014) siang WIB.
Marquez datang ke Jepang usai kesulitan di Misano dan Aragon, ia masing-masing finis ke 15 dan 13. Namun, balapan di sirkuit Twin Ring Motegi, rider Repsol Honda ini tampil kesetanan dengan iming-iming gelar juara yang berada tepat di depan mata.
Pembalap berjuluk Baby Alien ini pun mengaku takut saat awal-awal balapan, namun ia langsung berusaha memperbaiki ritme balap. Akhirnya, ia berhasil mengklaim gelar juara dunia meski finis kedua di belakang Jorge Lorenzo.
“Ini seperti mimpi, dan target saya adalah finis di depan Valentino (Rossi) dan Dani (Pedrosa). Di awal race saya tidak seperti biasanya. Saya tidak agresif, dan di tikungan pertama saya kehilangan banyak tempat karena merasa takut. Tapi, saya pikir ini normal karena saya juga manusia, dan merasakan tekanan,” kata Marquez, seperti dilansir Crash, Senin (13/10/2014).
“Awal balapan saya sangat kaku, tapi saya mulai mengetahui lebih banyak. Saya lupa Jorge (Lorenzo) dan hanya fokus ke Valentino, saya mencoba untuk menyalipnya untuk memenangi kejuaraan,” lanjutnya.
Dengan tambahan 20 poin lantaran finis kedua, otomatis membuat Marquez menjadi kampiun MotoGP 2014. Pasalnya, dengan selisih yang mencapai 82 poin dengan pesaing terdekat Pedrosa, poin Marquez tak mungkin terkejar mengingat musim ini menyisakan tiga seri. Meski begitu, pembalap asal Spanyol ini mengaku MotoGP Jepang adalah seri sulit karena beban yang diembannya.
“Sulit karena ini adalah kesempatan pertama untuk meraih gelar, terutama karena kami datang dengan dua kesalahan saat di Misano dan Aragon. Saya tahu jika melakukan kesalahan lagi di sini bukanlah akhir dari dunia, tapi itu tidak bagus untuk kepercayaan diri,” jelasnya.
(Fetra Hariandja)