Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Korea Open Super Series 2014

Fokus Kesiapan, Nitya/Greysia Pantang Gentar

Randy Wirayudha , Jurnalis-Jum'at, 10 Januari 2014 |06:16 WIB
Fokus Kesiapan, Nitya/Greysia Pantang Gentar
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (Foto: Badmintonindonesia.org)
A
A
A

SEOUL – Segala ekspektasi pulang dengan gelar dari Korea Selatan tinggal tersisa di pundak Nitya Krishinda dan Greysia Polii. Pasangan ganda putri Indonesia ini jadi satu-satunya wakil yang masih bertahan di Korea Open Super Series 2014.
 
Nitya/Greysia melaju ke perempatfinal usai memenangi “perang saudara” kontra pasangan senegara, Vita Marissa/Aprilsasi Putri Lejarsar Variella di babak kedua. Tapi tantangan besar lainnya sudah menghadang hari ini. Duet China unggulan ketujuh, Ma Jin/Tang Yuanting akan jadi halangan berat guna meluluskan langkah berikutnya menembus semifinal.
 
Selain mewaspadai Ma Jin yang punya power dan pengalaman lebih ketimbang Tang Yuanting, faktor teknis seperti shuttlecock yang dipakai lebih berat juga jadi perhatian Bambang Supriyanto, pelatih ganda putri Indonesia. Meski begitu, Bambang melihat kans anak-anak asuhnya untuk melenggang ke babak empat besar, sama kuat dengan Ma/Tang.
 
“Peluangnya 50:50 untuk kedua pasangan. Ma lebih berpengalaman jika dibandingkan dengan Tang. Tetapi Tang perlu diwaspadai juga, dia punya tenaga yang cukup kuat,” beber Bambang, seperti dinukil situs resmi PBSI, Jumat (10/4/2014).
 
“Bola (shuttlecock) yang dipakai di turnamen ini agak berat, jadi dibutuhkan tenaga ekstra, apalagi di nomor ganda putri yang menuntut pemainnya untuk punya fisik yang kuat. Tapi kondisi bola seperti ini seharusnya cocok dengan tipe permainan Greysia/Nitya,” imbuhnya.
 
Kendati duet asal China itu lebih diunggulkan dengan menempati seed ketujuh, Nitya mengaku pantang kalah sebelum berperang. Pemegang peringkat 75 dunia bersama Greysia itu lebih menekankan pada kesiapan diri masing-masing sebagai kunci penentu.
 
“Yang paling penting adalah kesiapan kami, siapapun lawannya sama saja. Kami akan lebih waspada ke Ma yang lebih senior, tetapi Tang juga tidak boleh dianggap enteng,” timpal lajang kelahiran Blitar 25 tahun silam itu.

(Randy Wirayudha)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement