Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Korea Open Super Series 2014

Performa Tunggal Putra-Putri Indonesia Dikritik

Hendra Mujiraharja , Jurnalis-Jum'at, 10 Januari 2014 |14:35 WIB
Performa Tunggal Putra-Putri Indonesia Dikritik
Hera Desi Ana Rachmawati. (Foto: Badminton.org)
A
A
A

SEOUL – Indonesia yang turun dengan skuad lapis kedua tampil mengecewakan di Korea Open Super Series 2014. Mereka kandas di babak pertama dan kedua. Performa tunggal putra dan putri mendapatkan kritikan paling pedas.
 
Sebagian besar pemain-pemain andalan seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, memang tidak berlaga. Dua juara dunia itu tengah mempersiapkan diri ke ajang Malaysia Open Super Series Premier 2014 di Kuala Lumpur pada 14--19 Januari.
 
“Memang sangat tidak diinginkan banyak pemain yang sudah rontok di awal. Tetapi yang turun lebih banyak pemain lapisan kedua,” kata Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, kepada Badmintonindonesia.org.
 
Dalam turnamen ini, PBSI menurunkan dua pasangan muda Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf (INA) vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Namun, keduanya rontok di babak kedua Korea Open Super Series 2014.
 
“Ganda putra biarpun gagal tetapi sudah memberikan perlawanan yang cukup sulit kepada lawannya yang lebih banyak pengalaman dan bahkan juara All England 2013. Cuma tunggal putri yang disayangkan, kekalahannya sangat telak,” imbuh Rexy.
 
Dua wakil tunggal putri Indonesia gagal melewati rintangan pertama di Korea Open Super Series 2014. Aprilia Yuswandari dikalahkan Sayaka Takahashi (Jepang), 12-21, 11-21. Senasib dengan Aprilia, langkah Hera Desi Ana Rachmawati juga terhenti di babak pertama setelah ditaklukkan Yao Xue (China), 17-21, 11-21.
 
Sektor tunggal putra gagal juga mengirimkan wakil ke perempatfinal. Simon Santoso, dan Tommy Sugiarto kandas di babak pertama, sedangkan Dionysius Hayom Rumbaka kalah di babak kedua.
 
Mantan pebulutangkis, Ricky Soebagdja yang kini menjabat sebagai Kasubid Pelatnas, juga angkat bicara soal kiprah kontingen Merah-Putih di turnamen yang menawarkan hadiah sebesar USD600 ribu ini. “Di antara semua yang kalah, saya kecewa dengan penampilan Simon dan Hayom. Mereka kalah dengan angka yang cukup jauh,” ucap Ricky.

(Hendra Mujiraharja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement