LONDON - Nikolay Davydenko menutup perjuangannya sepanjang musim ini dengan manis. Petenis asal Rusia ini mengakhiri musim dengan menjuarai turnamen penutup ATP Tour 2009, setelah menundukkan Juan Martin Del Potro di babak final, Minggu (29/11/2009).
Dengan dua kemenangan set 6-3, 6-4 yang diraihnya di O2 Arena, Davydenko pun berhak membawa pulang trofi juara dan cek senilai $1,5 juta. Selain itu, finalis Shanghai masters ini tetap mengamankan posisinya di peringkat tujuh dunia.
Dalam pertandingan in, Davydenko yang lolos ke final usai menundukkan juara bertahan Roger Federer di semifinal, tampil lebih superior sejak awal laga. Terbukti, Davydenko mampu menang mudah 6-3 di set pertama. Set kedua pun berjalan tak jauh berbeda seperti set pertama. Davydenko kembali mendominasi pertarungan sebelum akhirnya menang 6-4 dan tampil sebagai juara.
Menyikapi hasil ini, tentu Davydenko senang. Pasalnya, sebelum turnamen berlangsung, ia mengaku tak berpikir bakal keluar sebagai juara mengingat peringkatnya yang hanya tujuh dunia, atau satu tingkat di atasa petenis paling buncit yang ambil bagian pada turnamen ini.
"Bagi saya, ini adalah sebuah keajaiaban. Saya datang ke sini dengan status peringkat tujuh dunia dan saya tak penah berpikir menang. Namun kini saya menang. Saya sendiri terkejut dengan hasil ini," papar Davydenko sebagaimana dikutip Yahoosports, Senin (30/11/2009).
Sejak awal turnamen, nama Davydenko memang tak masuk hitungan. Mengawali perjuangan dengan kekalahan atas Novak Djokovic di babak penyisihan Grup, Davydenko akhirnya lolos, setelah mampu menundukkan petenis nomor dua Rafael Nadal dan Robin Soderling. Dan lolos ke semifinal mendamping Soderling.
Duel sengit menunggu Davydenko saat harus berhadapan dengan unggulan pertama sekaligus yang terbaik di duni, Roger Federer. Namun, dalam duel ini Davydenko berhasil membalikkan kririk banyak kalangan dengan menang 6-2, 4-6, 7-5. Melaju ke final, Davydenko sekali lagi membuat kejutan dengan menundukkan juara US Open, Juan Martin Del Potro dengan skor meyakinkan 6-3 dan 6-4.
(Achmad Firdaus)