LONDON - Agenda resmi turnamen tenis dunia yang disusun ATP sepanjang musim 2009 telah rampung digelar. Dengan hasil, Roger Federer berhasil mempertahankan gelar petenis nomor satu dunia yang direngkuhnya musim lalu.
Dari sekian banyak turnamen yang digelar, tentunya banyak menyisakan kisah-kisah menarik yang tersemat. Berikut, kami pilihkan lima duel terbaik di sepanjang musim 2009, yang dikutip dari situs resmi ATP, Selasa (8/12/2009):
1. Final Wimbledon: Roger Federer vs Andy Roddick: 5-7, 7-6(5), 3-6, 16-14
Mengejar rekor Grand Slam ke-15, Federer yang baru saja menang di Ronald Garros harus berhadapan dengan petenis Andy Roddick di partai puncak Wimbledon. Roddick yang dalam empat pertemuan terakhirnya selalu menyulitkan langkah Federer pun mampu memberikan perlawanan sengit dalam duel kali ini.
Terbukti, FedEx harus melewati pertandingan ketat lima set dalam kurun waktu empat jam 16 menit, sebelum akhirnya mematahkan servis Roddick dan tampil sebagai juara. Partai sengit ini juga harus melewati 77 games yang tercatat sebagai pertandingan final terlama dalam sejarah. Sebelum rekor games terlama dipegang duel antara Federer kontra Rafael Nadal yang harus melewati 63 games untuk menentukan pemenang di babak final Wimbledon setahun sebelumnya.
2. Semifinal Mutua Madrilena Madrid Open: Rafael Nadal vs Novak Djokovic 3-6, 7-6(5), 7-6(9)
Duel antara Nadal kontra Djokovic tercatat sebagai duel tiga set terlama dan terbaik di musim 2009. Bayangkan, jagoan Spanyol ini harus melewati empat jam, tiga menit untuk bisa menghempaskan perlawanan petenis tangguh Serbia, Novak Djokovic.
Dengan keberhasilannya menembus final, Nadal hanya tinggal selangkah lagi mencatat rekor sebagai petenis pertama dalam sejarah yang mampu memenangi seluruh (tiga seri) turnamen ATP World Tour Masters 1000 di lapangan tanah liat (clay-court) dalam satu musim. Sayang, impian tersebut musnah setelah Nadal ditundukkan rival utama Roger Federer di partai final.
3. Semifinal Australian Open: Rafael Nadal vs Fernando Verdasco 6-7(4), 6-4, 7-6(2), 6-7(1), 6-4
Perang saudara terhampar di semifinal Australia Open saat Nadal berhadapan dengan Fernando Verdasco. Karena saling mengenal karakter masing-masing, pertarungan keduanya pun berjalan alot dan membutuhkan lima set untuk menentukan siapa yang berhak melaju ke final.
Dalam pertandingan ini, Verdasco tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi usai membantu Spanyol menyingkirkan Argentina dan tampil sebagai juara Davis Cup 2008. Selain itu, Verdasco juga tengah berada dalam kondisi prima setelah berlatih keras di bawah arahan mantan petenis dunia Gil Reyes dan Andre Agassi.
Sayang, salam pertarungan yang berlangsung selama 5 jam, sepuluh menit itu, Verdasco harus mengakui ketangguhan kompatriotnya yang sukses mencatat 20 break untuk lolos ke final menghadapi musuh bebuyutannya Roger Federer. Mengusung misi balas dendam, Nadal tampil impresif hingga akhirnya menang lewat pertandingan lima set. Hasil ini pun membuat Nadal tercatat sebagai orang pertama setelah Mats Wilander di 1988 yang harus melewati pertandingan lima set di semifinal dan final, sebelum tampil sebagai juara di ajang Australia Open.
4. Putaran Dua US Open: Taylor Dent vs Ivan Navarro 6-4, 5-7, 6-7(1), 7-5, 7-6(9)
Duel ini disebut-sebut banyak kalangan sebagai pestanya servis dan volley. Ya, sepanjang pertandingan, kedua petenis menghibur penonton yang hadir dengan permainan atraktif. Tercatat, baik Dent dan Navarro memainkan permainan dekat sebanyak 250 kali dengan presentasi keberhasilan sekira 60 persen.
Pertandingan ini juga menyisakan kisah lucu. Diketahui, Navarro memiliki kebiasaan unik dimana ia selalu mengganti raket dalam setiap game yang dijalani. Petenis asal Spanyol ini bahkan menggunakan dua raket berbeda untuk melakukan serve dan menerima serve lawan.
5. Semifinal ATP World Tour Finals: Nikolay Davydenko vs Roger Federer 6-2, 4-6, 7-5
Laga semifinal kali ini menjadi panggung pembuktian Davydenko yang tak pernah menang dalam sebelas pertemuan terakhirnya dengan Federer. Namun, perjuangan tersebut harus dilakoni jawara Rusia ini dengan susah payah.
FedEx membuka pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi karena memiliki rekor jauh lebih baik. Kondisi ini pun membuat sebagian besar kalangan menilai petenis asal Swiss ini takkan kesulitan melewati hadangan Davydenko. Namun diluar dugaan, yang terjadi justru sebaliknya. Davydenko justru mampu tampil trengginas dan merebut set pertama dengan 6-2.
Di set kedua, Federer bangkit dan mendominasi pertarungan. Petenis nomor satu dunia berhasil mematahkan servis Davydenko untuk menggengam set kedua dengan skor 6-4. Di set penentuan, pertandingan memanas saat kedudukan 6-5 untuk keunggulan Davydenko. Federer yang mencoba sekuat tenaga memberikan perlawanan, akhirnya harus menyerah 5-7 dan merelakan tiket final direbut Davydenko.
Di partai final, Davydenko kembali tampil brilian dengan menumbangkan jawara US Open Juan Martin Del Potro. Kemenangan di ATP Final ini juga menjadi pencapaian terbesar Davydenko sepanjang musim 2009. Pasalnya, sepanjang musim ini Davydenko tercatat memenangi empat ajang Grand Slam. Yang uniknya, sukses Davydenko ini diraih setelah mengalahkan juara-juara Grand Slam, seperti Roger Federer (Roland Garros & Wimbledon), serta kemenangan atas Rafael Nadal di babak penyisihan ATP Final.
(Achmad Firdaus)