Klarifikasi Erick Thohir soal Sanksi IOC: Hanya Rekomendasi Penundaan, Bukan Penghentian Nasib Atlet Indonesia

Annastasya Rizqa, Jurnalis
Jum'at 24 Oktober 2025 16:53 WIB
Menpora Erick Thohir. (Foto: Annastasya Rizqa/Okezone)
Share :

JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberikan klarifikasi mengenai keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait pelarangan Indonesia menjadi tuan rumah event olahraga internasional. Erick Thohir menjelaskan keputusan IOC tersebut hanya bersifat rekomendasi penundaan, dan menegaskan nasib atlet Tanah Air di kancah internasional tidak terhenti atau dibekukan.

Keputusan IOC tersebut muncul menyusul sikap Pemerintah Indonesia yang menolak enam visa atlet senam Israel yang seharusnya berkompetisi di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober 2025.

1. Penegasan Status Keputusan IOC

Erick Thohir menjelaskan bahwa hukuman yang dikeluarkan oleh IOC tidak boleh menjadi multitafsir dan dianggap sebagai penghentian total bagi Indonesia. Ia menekankan adanya perbedaan mendasar antara "rekomendasi" dan "penghentian" (pembekuan).

“IOC menyatakan mengenai diskusi kita Indonesia bila ingin jadi tuan rumah olimpik atau tuan rumah dari event dari olimpiade lain sementara ditunda. Lalu di situ juga ada merekomendasikan, bukan memberhentikan,” ungkap Erick Thohir dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Erick Thohir. (Foto: Kemenpora)

Erick menjelaskan, keputusan IOC terkait pembatalan visa atlet senam Israel tidak memutus nasib olahraga Indonesia. Hal ini mengapa ia meminta Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk segera melakukan negosiasi dengan IOC.

“IOC merekomendasi, bukan menyetop. Itu mengapa saya meminta ketum KOI untuk melakukan negosiasi,” jelas Erick Thohir.

 

2. Agenda Olahraga Tetap Berjalan

Lebih lanjut, Erick Thohir memastikan bahwa agenda olahraga dan partisipasi atlet Indonesia di kancah global tetap berjalan sesuai rencana. Keputusan IOC tidak berdampak pada pengiriman atlet Indonesia ke kompetisi internasional yang telah terprogram.

Logo Komite Olimpiade Internasional atau Logo IOC (Foto: IOC)

“Kami dari Kemenpora terus menjalankan blueprint kami yaitu ada event-event internasional yang harus kita ikuti seperti Sea Games, Asian Games, tetap kita harus punya blueprint-nya. Jangan sampai kita seakan-akan dibekukan, tidak bisa mengirim atlet. Kita masih mengirim atlet,” tambahnya.

Sebagai catatan, penolakan visa enam atlet senam Israel ini sempat membuat Israel mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun banding tersebut ditolak. Sehingga enam pesenam Israel tetap tidak bisa datang ke Indonesia.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya