PARIS – Langkah tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, di BWF World Championships 2025 harus terhenti di babak semifinal. Berhadapan dengan unggulan Jepang, Akane Yamaguchi, Putri KW menyerah dalam tiga gim dengan skor 17-21, 21-14, 6-21.
Meskipun demikian, Putri KW mencoba mengambil sisi positif dan menjadikan kekalahan ini sebagai pengalaman berharga. Ia merasa telah memetik banyak pelajaran berharga dari perjalanannya di turnamen tersebut.
Dalam keterangannya kepada PBSI, Putri KW mengaku cukup puas dengan penampilannya secara keseluruhan. Ia berhasil memaksa Akane Yamaguchi bermain hingga rubber game selama 58 menit.
Namun, pebulutangkis berusia 23 tahun ini mengakui performanya di gim ketiga tidak maksimal. Sehingga ia pun kalah jauh dari Akane di gim terakhir.
"Untuk keseluruhan saya merasa puas dengan penampilan hari ini bisa bermain rubber game," ungkap Putri KW dalam keterangan pers PBSI, Minggu (31/8/2025).
"Walaupun di gim ketiga tadi ya pastinya saya kurang puas dengan hasilnya tapi itu akan jadi pengalaman bagi saya," ujar Putri KW.
Putri KW merasa kaget dengan perubahan pola permainan Akane yang tiba-tiba menaikkan tempo serangan dan tampil lebih agresif. Ia merasa itu bukanlah pola permainan biasa Akane.
"Saya tidak siap dengan perubahan pola permainan Akane, mulai di gim ketiga awal. Akane menaikkan speed dan menyerang sepanjang gim yang mana permainan tersebut bukan pola permainan yang biasa dimainkan oleh dia," jelasnya.
Putri KW menekankan evaluasi utama dari kekalahan ini adalah perlunya peningkatan fokus dan fisik. Ia juga menyadari pentingnya kemampuan untuk cepat tanggap dalam menghadapi perubahan strategi lawan di lapangan.
"Pola permainan juga semakin dimantapkan. Ditambah satu hal lagi, cepat tanggap dalam menghadapi perubahan pola permainan lawan," imbuhnya.
Meskipun harus puas dengan medali perunggu, raihan ini tetap menjadi pencapaian bersejarah. Medali yang dibawa pulang Putri KW ini mengakhiri penantian 10 tahun sektor tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia.
(Rivan Nasri Rachman)