PARIS – Bernard Benyamin van Aert belum mampu menyumbang medali dari cabang olahraga (cabor) balap sepeda Olimpiade Paris 2024. Sang pelatih, Dadang Haris Poernomo, mengungkapkan setidaknya ada tiga penyebab yang membuat anak buahnya itu tampil kurang maksimal.
Bertanding di Velodrome National de Saint-Quentin-en-Yvelines, Prancis, pada Kamis 8 Agustus 2024, Bernard turun di nomor omnium putra. Sayangnya, ia harus puas hanya finis di urutan 20 dengan torehan -40 poin.
Hasil tersebut cukup jauh di bawah target yang diharapkan Dadang. Padahal, ia sebelumnya optimis Bernard bakal bisa menembus 10 besar di Olimpiade 2024.
Dadang membeberkan apa yang menjadi penyebab Bernard cukup keteteran sejak awal. Selain itu, ia juga menilai sorak-sorai penonton yang begitu bergemuruh di dalam venue membuat atlet berusia 26 tahun itu juga tak mendengar suara bel saat balapan dimulai.
"Upaya meningkatkan gearing-nya, jauh lebih maksimal membuat performa Bernard habis di nomor awal,” kata Dadang dilansir dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Minggu (11/8/2024).
“Bernard memang merasa tidak mendengar bel. Jadi posisinya saat Bernard di elimination seperti belum mulai, makanya terlihat Bernard ketika sudah dipanggil eliminasi bingung, 'Kok sudah mulai,' karena penonton terlalu ramai, suara bel menurut Bernard itu tidak terdengar,” jelasnya.
"Yang terakhir, Bernard memang sudah kehabisan di points race, akhirnya Bernard overlap dua kali, jadi poinnya minus 40," tukas Dadang.