“Kayak kemarin Carolina Marin sangat disayangkan sekali dia harus ada dalam kondisi yang cedera bahkan itu bisa dibilang mimpi buruk untuk semua atlet. Tapi kita bisa lihat dari situ daya juangnya dia untuk mencoba bermain lagi pakai deker walaupun sangat disayangkan memang sudah enggak bisa dipaksa,” terang Gregoria.
Pelajaran-pelajaran penting yang didapat Gregoria tidak hanya soal semangat juang atlet saja, melainkan juga bagaimana kerja sama keseluruhan tim. Menurutnya, pelajaran itu bisa dia terapkan baik di dalam atau luar lapangan.
“Jadi sebetulnya banyak pelajaran yang saya ambil. Mungkin dari bagaimana kerja sama tim Indonesia juga di Olimpiade ini dari atlet dan pelatih, dari seluruh jajaran pengurusnya, kita bekerja sama untuk satu mimpi yaitu medali. Artinya itu bisa saya terapkan di kedepannya bukan cuma badminton saja tapi di luarnya juga,” pungkas Gregoria.
(Rivan Nasri Rachman)