PARIS – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengungkap momen menantang di Olimpiade Paris 2024. Momen itu bukan saat dirinya menghadapi ratu bulu tangkis dunia, An Se Young, di babak semifinal, melainkan ketika menghadapi Kim Ga Eun (Korea Selatan).
Gregoria diketahui menelan kekalahan dari An Se Young di babak semifinal Olimpiade Paris 2024. Namun begitu, pemain nomor delapan dunia itu berhasil meraih medali perunggu.
Gregoria dipastikan mendapat medali perunggu, menyusul semifinalis lainnya, yakni Carolina Marin dari Spanyol, harus mundur. Penyebabnya, Marin mengalami cedera sehingga tidak dapat melanjutkan permainannya di babak semifinal.
Perjuangan Gregoria tidak mudah untuk bisa meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. Setelah melewati babak penyisihan grup, dia mengalahkan Kim Gae Eun asal Korea Selatan di babak 16 besar.
Gregoria pun harus berjuang keras untuk bisa mengalahkan Kim Gae Eun. Lewat pertarungan dramatis tiga gim, dia bisa menang dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21.
Kemudian, Gregoria harus berhadapan dengan jagoan Thailand, Ratchanok Intanon, di perempatfinal. Di babak itu, dia pun menang dua gim langsung dengan skor 25-23 dan 21-9.
Momen melawan Kim Ga Eun pun ternyata menjadi yang paling membekas buat Gregoria. Pemain kelahiran Wonogiri itu bercerita betapa menegangkannya pertandingan tersebut karena sempat kejar-kejaran angka di poin-poin kritis gim ketiga.
Tekanan juga semakin dirasakan Gregoria karena jika kalah, selesai sudah perjalanannya di Olimpiade Paris 2024. Tetapi, dia akhirnya bisa melewati semua tantangan itu.
“Kayaknya bisa dibilang saat lawan Korea di knock out stage di 16 besar (momen menantang di Olimpiade Paris 2024),” ujar Gregoria dalam jumpa pers daring pada Senin 5 Agustus 2025.
“Itu kayak saya merasa itu bukan saya. Karena kayaknya fisiknya di lapangan tapi pikirannya kayak di alam lain. Di awal-awal kayak gak sadar gitu karena mungkin tegang dan pressure juga bertanding,” lanjutnya.