6 legenda pebulutangkis Indonesia yang jadi mentor tim bulutangkis di Olimpiade 2024 akan diulas dalam artikel ini. Salah satunya ada Taufik Hidayat.
Diketahui, tim bulu tangkis Indonesia akan berisikan enam wakil yang terdiri dari sembilan atlet untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Ada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari sektor tunggal putra yang akan mewakili Indonesia di cabor bulu tangkis yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Kemudian, di sektor tunggal putri, ada Gregoria Mariska Tunjung. Beralih ke ganda putra, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang siap mentas.
Di ganda putri, Indonesia juga punya satu wakil, yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Terakhir, ada satu wakil juga di sektor ganda campuran, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Jelang mentas di Olimpiade Paris 2024, persiapan terus digenjot para wakil Tanah Air. Pada sektor bulu tangkis sendiri, PBSI membuat tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Dalam tim tersebut, ada enam legenda bulu tangkis Indonesia yang bakal jadi mentor.
Pengalaman para legenda itu diharapkan bisa memberi bekal kepada para pemain agar mendapat hasil maksimal di Olimpiade Paris 2024. Lantas, siapa saja mentor itu? Berikut 6 legenda pebulutangkis Indonesia yang jadi mentor tim bulutangkis di Olimpiade 2024.
6. Candra Wijaya
Salah satu legenda pebulutangkis Indonesia yang jadi mentor tim bulutangkis di Olimpiade 2024 adalah Candra Wijaya. Dia akan menjadi mentor peain di sektor ganda putra.
Candra Wijaya memang punya catatan manis dalam kariernya sebagai pebulu tangkis, termasuk kala mentas di Olimpiade. Dia berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Sydney 2000 di sektor ganda putra bersama Tony Gunawan. Sayangnya, Tony Gunawan sendiri kini sudah pindah kewarganegaraan ke Amerika Serikat.
5. Susy Susanti
Lalu, ada Susy Susanti. Dia akan menjadi mentor di sektor tunggal putri. Pada sektor ini, Indonesia punya satu wakil di Olimpiade Paris 2024, yakni Gregoria Mariska Tunjung.
Performa Gregoria sendiri terus menanjak belakangan ini. Tahun ini saja, dia sudah berhasil lolos ke final Swiss Open 2024. Sayangnya, gelar juara gagal diraih karena kalah dari Carolina Marin (Spanyol) usai bertarung sengit rubber game dengan skor 19-21, 21-13, dan 20-22.
Kini, dengan bimbingan Susy Susanti juga, Gregoria tentu saja diharapkan bisa lebih bersinar di Olimpiade Paris 2024. Susy sendiri diketahui punya kiprah manis di Olimpiade dengan pernah merebut medali emas di ajang Olimpiade Atalanta 1996.