LE MANS – Fabio Quartararo memiliki perasaan yang campur aduk setelah tak mampu finis dalam balapan kandangnya di MotoGP Prancis 2024. Di satu sisi, ia frustrasi gagal menyelesaikan lomba meski senang motornya meningkat.
Quartararo tampil dengan livery khusus pada motor dan wearpack-nya saat tampil di depan publiknya sendiri di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu 12 Mei 2024. Menariknya, ada kata’Savage’ yang berarti liar atau brutal di sisi sayap motor.
Stiker itu diharapkan Quartararo mampu mendongrak performanya di hadapan para pendukung. Apalagi, Sirkuit Bugatti dipadati hingga 297.471 penonton selama tiga hari sekaligus pemecahan rekor!
Sayangnya, El Diablo gagal finis dalam balapan utama setelah terjatuh di Tikungan 9 ketika menyisakan 11 lap lagi. Alhasil, kemungkinan untuk finis di posisi enam lenyap begitu saja selepas berakhir di hamparan gravel.
Sebelumnya, dalam sprint, Quartararo juga tak mampu berbicara banyak. Juara MotoGP 2020 itu hanya finis di posisi 10 sehingga gagal mendapatkan satu pun poin.
Pembalap berusia 25 tahun itu pun tak memungkiri frustrasi gagal finis di MotoGP Prancis 2024. Pasalnya, ia merasa motornya mampu bersaing sejak awal dan setidaknya ada harapan untuk finis di posisi enam besar.
“Tentu saja frustasi karena tidak menyelesaikan balapan. Kami memiliki kecepatan seperti pebalap Aprilia dan saya selalu melihat bagian depan. Dari lap pertama saya berkendara hingga batasnya dan saya terkejut saya tidak terjatuh lebih awal,” kata Quartararo, dilansir dari Speedweek, Selasa (14/5/2024).
Kendati terjatuh, Quartararo juga tak terlalu bersedih. Sebab, dia merasakan performa motor M1 2024-nya mengalami peningkatan di Le Mans.
“Kami berada di posisi ke enam, dan ini merupakan hal yang bagus mengingat situasi kami. Di Jerez saya memulai dengan baik dan banyak orang terjatuh di depan saya, di sini saya bisa bertarung. Ban terasa jauh lebih baik dibandingkan saat sprint,” jelas pembalap asal Pranci situ.
Walau gagal memberikan penampilan yang kuat di negaranya sendiri, Quartararo tetap mendapatkan apresiasi dari para pendukungnya. Merchandise-nya ludes terjual dan sang pembalap menyapa penggemar setelah balapan dengan melemparkan aksesoris balap miliknya ke arah tribune.
Quartararo benar-benar merasa emosional ketika namanya digaungkan oleh para penonton di tribune Sirkuit Bugatti. Ia berharap bisa membalas dukungan besar tersebut dengan sebuah podium pada edisi tahun depan.
"Ini gila. Kami mengalami beberapa tahun ketika tidak banyak penggemar yang datang ke trek tersebut. Ketika saya kembali ke pit, rasanya sangat emosional ketika para penonton meneriakkan nama saya secara serempak. Saya harap kami bisa memperebutkan podium untuk mereka tahun depan,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)