KISAH prestasi Indonesia sukses kawinkan Piala Thomas dan Uber edisi 1994 dan 1996 akan dibahas Okezone. Kala itu tim bulu tangkis Indonesia masih diperkuat nama-nama seperti Mia Audina hingga Susi Susanti di sektor putri.
Sementara pada sektor putra tim bulu tangkis Indonesia masih bertabur nama-nama legendaris seperti Ricky Subagya dan Rexy Mainaky di nomor ganda. Sedangkan di nomor tunggal ada nama Haryanto Arbi hingga Ardy B Wiranata.
Pada edisi Piala Thomas dan Uber 1994, Tim putra dan putri Indonesia tampil dengan beban besar sebagai tuan rumah. Ya, saat itu turnamen digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Tim Uber Indonesia yang mengandalkan Susy Susanti, Meiluawati, Eliza Nathanael/Zelin Resiana, dan Finarsih/Lili Tampi, serta pemain muda Mia Audina, benar-benar tampil mengesankan. Perjalanan tim putri Indonesia dimulai dengan memenangi tiga laga di penyisihan grup melawan Thailand (5-0), Denmark (3-2), dan mengalahkan Swedia (5-0). Gelar juara grup pun berhasil digenggam.
Korea Selatan kemudian menjadi korban keganasan Tim Uber Indonesia di semifinal. Tren positif Susi Susanti dan rekan-rekan kemudian berlanjut dengan mengalahkan China 3-2 di partai final.
Kegemilangan tim putri juga diikuti para pebulutangkis putra Indonesia. Misi merebut gelar Piala Thomas 1994 dibebankan kepada Joko Supriyanto, Hariyanto Arbi, Ardy B. Wiranata, Hermawan Susanto, Ricky Subagdja, Rexy Mainaky, Bambang Suprianto, Gunawan, dan Deny Kantono.
Tim Thomas Indonesia tampil luar biasa dengan menyapu bersih kemenangan di fase grup. Haryanto Arbi cs juga berhasil mengatasi perlawanan Korea Selatan di semifinal.
BACA JUGA:
Indonesia akhirnya memastikan trofi Piala Thomas usai mengalahkan Malaysia di partai final. Sorak sorai penonton pun riuh memadati Istora senayan kala itu.
Prestasi serupa kemudian terulang di ajang Piala Thomas dan Uber 1996. Kala itu tim bulu tangkis Indonesia kembali membawa pulang dua trofi juara ke Tanah Air.
Tim bulu tangkis Indonesia tidak diunggulkan meski berstatus sebagai juara bertahan. Sebab, kala itu China sebagai tuan rumah memiliki skuad lebih mumpuni dengan banyak pemain top dunia.
Tim bulutangkis China kala itu diperkuat nama-nama seperti Ye Zhaoying (ranking 1 dunia), Wang Chen (7), Zhang Ning (9), Hang Jingna (4), Ge Fei/Gu Jun (1), dan Qin Yiyuan/Tang Yongsu (3). Sementara di sisi lain, Susy Susanti yang menjadi andalan tim Merah Putih mulai menurun penampilannya, meski masih menduduki peringkat ketiga dunia.
Pemain lain yang jadi tumpuan Indonesia adalah Mia Audina (11), Yuliani Sentosa (13), Meluawati (29), Lydia Djaelawijaya, Elyza Nathanael/Zelin Resiana (8), serta Lili Tampi/Finarsih (12). Namun, berbekal kepercayaan diri tinggi Srikandi Merah Putih berhasil mencapai partai final.
Duel sengit pun terjadi antara tim uber Indonesia melawan China di final. Diluar dugaan, Indonesia berhasil mengatasi perlawanan China 3-0 sekaligus mempertahankkan Trofi Piala Uber.
Keberhasilan yang sama juga didapat Tim Thomas Indonesia. Haryanto Arbi dan rekan-rekan berhasil mengalahkan Denmark dengan kemenangan meyakinkan 3-0 di partai final.
(Admiraldy Eka Saputra)